News

PPP Yakin Elektabilitas Ganjar Bakal Rebound Setelah Purnatugas sebagai Gubernur

Elektabilitas bacapres Ganjar Pranowo belakangan ini dinilai stagnan. Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono meyakini usai berakhirnya masa tugas sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng), elektabilitas Ganjar akan meroket.

Mardiono mengatakan selepas masa tugas, tentu Ganjar akan semakin aktif turun ke lapangan, sosialisasikan program kerja. Kegiatan ini diklaim bakal memberi dampak signifikan bagi elektabilitas Ganjar.

“Kami semua para ketua umum Parpol yang mengusung Pak Ganjar meyakini, setelah beliau lepas jabatan akan rebound. Tentu setelah ini Pak Ganjar akan secara maksimal kerja untuk pemenangan secara nasional sebagai capres,” ujarnya dalam keterangan tertulis, diterima di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Baca Juga:

Baca Juga:  AHY Umumkan Jajaran DPP Demokrat 2025-2030: Herman Khaeron jadi Sekjen dan Irwan Fecho Jabat Bendum

Mantan Penyidik KPK Pertanyakan Pemanggilan Cak Imin di Tengah Konstelasi Pilpres

“Saya yakini itu, karena Pak Ganjar ini kan baru mulai sekarang. Hasilnya akan rebound dan terus naik, apalagi nanti jika speednya dinaikan lagi dalam rangka menyosialisasikan proker bersama partai pendukungnya,” sambung dia.

Sebelumnya, Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana, mengungkapkan elektabilitas Ganjar mengalami rebound sejak Mei 2023, menjadi 35,8 persen. Sementara elektabilitas Prabowo mencapai 36,2 persen, sedangkan elektabilitas Anies hingga kini berada di angka 19,7 persen.

Menurutnya, jika diberikan secara statistik untuk head to head antara Ganjar dan Prabowo, terdapat keunggulan sebesar 8,4 persen untuk Prabowo dalam simulasi Pemilu jika di berlangsungkan. Di sisi lain, elektabilitas partai pro Ganjar juga mengalami penurunan walaupun tidak signifikan, yang awalnya 25,56 persen menjadi 25,2 persen.

Baca Juga:  Arab Saudi Tutup Akses Umrah Jelang Musim Haji Setelah 13 April

Baca Juga:

Jokowi: Para Pemimpin ASEAN Harus Jadi Nakhoda di Kapal Sendiri

“Koalisi saat ini ini belum tentu final, ini belum tentu final, bisa juga ini merupakan kongkow-kongkow politik aja tapi nanti koalisi ini akan betul-betul teruji pada saat mereka mendaftarkan pasangan capres dan cawapresnya masing-masing,” ujarnya di Jakarta, akhir Agustus lalu.

Back to top button