Aktivis Perempuan Tewas di Tepi Barat, Diduga Dibunuh Penembak Jitu Israel

Seorang aktivis perempuan berkebangsaan Turki-AS pada Jumat (6/9/2024) tewas dengan luka tembak di kepalanya dalam aksi protes melawan permukiman ilegal Israel di Kota Beita, Distrik Nablus, Tepi Barat yang diduduki.
Tim dokter Palestina akan mengotopsi Aysenur Ezgi Eygi, pegiat hak azasi manusia (HAM) yang memiliki dua kewarganegaraan ganda Turki dan AS, yang dicurigai dibunuh oleh penembak jitu Israel, kata sumber tingkat tinggi di Kementerian Luar Negeri Turki kepada Sputnik News seperti dikutip Sabtu (7/9/2024).
“Menurut informasi yang diberikan Otoritas Palestina kepada konsulat jenderal kami di Yerusalem, Aysenur Ezgi Eygi mungkin sengaja dibunuh oleh penembak jitu,” kata sumber tersebut.
“Otoritas Palestina mencatat bahwa jurnalis Shireen Abu Akleh dibunuh dengan cara serupa pada 2022. Oleh karena itu, para dokter Palestina juga akan melakukan otopsi. Mereka yakin jenis peluru itu peluru tajam, bukan peluru karet,” katanya menambahkan.
Sebelumnya pada Jumat, Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan bahwa seorang aktivis HAM AS keturunan Turki meninggal karena luka yang dideritanya dalam bentrokan dengan pasukan Israel selama demonstrasi di Tepi Barat.
Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi kepada Sputnik bahwa Eygi ‘meninggal secara tragis’.
Informasi resmi mengenai kematian aktivis perempuan 26 tahun tersebut masih belum diketahui, tetapi Kementerian Luar Negeri Turki menuduh militer Israel membunuh warganya.
Sementara itu, PBB telah menyerukan penyelidikan atas kematian aktivis tersebut.

Aysenur Ezgi Eygi diketahui turut serta bersama warga Beita yang menggelar protes setiap pekan setelah salat Jumat untuk menentang permukiman ilegal Israel, Avitar, yang dibangun di puncak Gunung Sbeih.
Masyarakat Palestina menuntut pemindahan pemukiman ilegal tersebut, yang mereka anggap sebagai pelanggaran hak atas tanah mereka.
Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki saat Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 40.900 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.
Sedikitnya 691 orang telah tewas dan lebih dari 5.700 orang luka-luka akibat serangan Israel di Tepi Barat sejak saat itu, menurut Kementerian Kesehatan setempat.