Daftar Situs Pemerintah yang Pernah Di-hack, Termasuk Media Sosial

Fenomena hacker Bjorka sempat membuat pemerintah dan masyarakat Indonesia kalang kabut, lantaran membocorkan data pribadi milik warga Indonesia yang dijual di situs breached.to. Terakhir Bjorka berulah Juli 2023 lalu dengan meretas 34 juta data paspor warga Indonesia.
Bjorka “senyap”, kini muncul hacker anyar yang baru saja menyerang akun media sosial YouTube DPR RI, Rabu (6/09/2023).
Akun YouTube DPR RI kini menampilkan tayangan judi online secara live. Foto profil channel YouTube DPR juga diganti dengan gambar disertai tulisan ‘slot baris’.
Pihak DPR RI sudah menghubungi Google Indonesia untuk memulihkan akun DPR RI. Pihak IT DPR juga sudah bekerja untuk mengambil alih akun YouTube DPR RI yang di”ganggu” itu.
Sebelum fenomena Bjorka dan munculnya iklan judi secara live di situs DPR RI, sejumlah akun media sosial pemerintah pernah diretas.
Berikut daftar situs pemerintah yang pernah diretas:
1. Situs Kostrad
Situs resmi Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dengan alamat www.kostrad.mil.id tidak bisa diakses pada 16 Agustus 2022 lalu.
Situs tersebut ternyata mengalami peretasan sekelompok hacker yang mengatasnamakan dirinya “Indian Cyber Mafia”.
Akibatnya, situs Kostrad tidak diaktifkan selama beberapa hari. Meski diretas pihak Kostrad memastikan data di situs tetap aman. Hanya tampilan depan saja berubah tidak dapat dibuka.
2. Kejari Garut
Situs Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, Jawa Barat pernah diretas pelaku yang mengaku sebagai pemilik akun Instagram @opposite.68890.bytes.
Pada 3 Agustus 2022, sekitar pukul 13.00 WIB, situs kejari-garut.go.id menampilkan sejumlah gambar dan informasi terkait perkara kematian Brigadir Joshua.
Baca Juga:
Soroti Hapus Skripsi sebagai Syarat Lulus, Ketua DPR: Ini Bentuk Merdeka Belajar
Sempat pula ditampilkan kronologi kematian Brigadir Jpshua hingga lampiran Surat Perintah Satgassus Merah Putih 2022.
Akibat peretasan tersebut, pelayanan publik menjadi kacau bahkan lumpuh.
3. Situs Akpol
Situs Akademi Kepolisian (Akpol) beralamat akpol.polri.go.id diretas oleh hacker tidak dikenal, Kamis (24/3/2022).
Situs sempat menampilkan iklan judi online bergambar nuansa pornografi.
Situs judi yang tampak dalam laman Akpol yang diretas beralamat judihub88.com. Peretasan diketahui terjadi sekitar 09.00 WIB hingga menjelang siang.
4. Ditjen Imigrasi
Situs resmi Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, www.imigrasi.go.id diretas pada 3 Januari 2022 lalu.
Saat itu laman utama www.imigrasi.go.id tak bisa diakses. Namun pihak Imigrasi memastikan data dalam situs tetap aman.
5. Situs Sekretariat Kabinet RI
Situs Sekretariat Kabinet (Setkab) Republik Indonesia (RI) setkab.go.id juga menjadi target serangan para hacker, peretasan dilakukan dengan metode deface pada Juli 2021.
Pada kasus ini, peretas mengubah tampilan halaman web target peretasan. Berawal dari situs yang tak dapat diakses hingga mengubah tampilan halaman situs Setkab menjadi berwarna hitam.
Dalam tampilannya, disisipkan foto demonstran yang tengah membawa bendera merah putih.
6. Situs BPJS Kesehatan
Baca Juga:
Sangkal Isu Pembatalan Pengangkatan Honorer, Komisi II DPR: Pemeriksaan Data Masih Berjalan
Situs milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, bpjs-kesehatan.go.id juga pernah mengalami peretasan.
Buruknya kasus pembobolan itu menyebabkan 279 juta data milik penduduk Indonesia bocor dan diduga dijual di forum online bernama Raid Forums.
Data yang dijual berupa NIK, nomor handphone, email, alamat hingga gaji.
7. Aplikasi e-HAC Kemenkes
Setelah situs BPJS Kesehatan, aplikasi Electronic Health Alert (e-HAC) milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengalami peretasan. Akibatnya 1,3 juta data masyarakat Indonesia yang tersimpan di aplikasi e-HAC tersebut bocor.
Padahal aplikasi e-HAC merupakan Kartu Kewaspadaan Kesehatan versi modern dan menjadi salah satu syarat wajib bagi masyarakat saat akan bepergian di dalam maupun luar negeri.
Pada Kasus ini bukan hanya data pengguna e-HAC yang bocor, tetapi data tes Covid-19 yang dilakukan penumpang, data pribadi penumpang, data rumah sakit, hingga data staf e-HAC diduga diretas.
8. Asuransi BRI Life
Asuransi BRI Life juga menjadi korban peretasan. Akibatnya, sekitar 2 juta data nasabah BRI Life bocor dan dijual di dunia maya.
Kebocoran data nasabah ini berisi informasi seperti foto KTP, rekening, nomor wajib pajak, akte kelahiran, hingga rekam medis.
Dugaan kebocoran data ini diduga karena adanya celah keamanan di dalam sistem elektronik BRI Life.
9. Situs Pusmanas milik BSSN
Peretas selain menyasar dan mengambil data masyarakat Indonesia, juga pernah membobol situs milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dengan teknik deface pada Oktober 2021. Pada halaman muka situs menampilkan tulisan “Hacked by theMx0nday“.
Situs milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang berhasil dibobol hacker adalah Pusat Malware Nasional. Situs itu sendiri berisi data mengenai laporan atau informasi (repositori) malware.
Baca Juga:
Akun YouTube DPR Diretas, Komisi I: Galakkan Kewajiban Self Filtering PSE
Selain itu, di halaman situs, hacker juga menuliskan, peretasan sengaja dilakukan untuk membalas pelaku yang diduga dari Indonesia yang telah meretas website negara Brasil.
Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.