Tak Tinggal Diam, Eric Cantona Tegas Suarakan Kemerdekaan Palestina

“Membela hak asasi Palestina tidak berarti Anda adalah pro-Hamas. Mengatakan ‘Bebaskan Palestina’ tidak berarti Anda anti-Semit atau ‘ingin semua orang Yahudi pergi’,” tulis Cantona dalam unggahannya.
Cantona, yang berusia 57 tahun, menekankan bahwa perlu ada pemahaman lebih mendalam terhadap konflik yang telah berlangsung selama 75 tahun itu. Ia berharap agar orang-orang yang selama ini membela Israel dengan gigih bisa melihat fakta sejarah dan konteks yang lebih luas.
Poin kunci dari pesan Cantona adalah ajakan untuk mengakhiri apa yang ia sebut sebagai “apartheid”, atau kebijakan politik rasial oleh pemerintah Israel. “Bebaskan Palestina berarti mengakhiri apartheid yang diberlakukan pemerintah Israel,” ujarnya.
Selama lima musim berseragam Manchester United dari 1992 hingga 1997, Cantona meraih empat gelar juara Liga Inggris, dua Piala FA, dan satu Community Shield. Keberhasilan ini tidak memudarkan komitmennya untuk berbicara mengenai isu-isu kemanusiaan, termasuk konflik Israel dan Palestina.
Pernyataan ini menjadi bagian dari diskusi publik yang lebih luas mengenai bagaimana tokoh-tokoh publik, termasuk dari dunia olahraga, menggunakan platform mereka untuk menyuarakan isu-isu kemanusiaan dan politik.