Arena

Portugal vs Prancis: Menguji Kesaktian Ronaldo dan Mbappe


Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, terus mengotak-atik formasi lini depan Les Bleus di Euro 2024, tetapi belum menemukan formula yang pas untuk mengeksploitasi potensi timnya sepenuhnya untuk menghadapi Portugal yang akan bertarung di Volksparkstadion, Hamburg, Jerman, Sabtu (6/7/2024) pukul 02.00 WIB.

Setelah berbagai percobaan formasi dalam empat pertandingan terakhir, Prancis masih bergumul dengan ketiadaan gol dari permainan terbuka, hanya mengandalkan gol bunuh diri lawan dan penalti. 

Baik Perancis maupun Portugal masih punya masalah di lini depan. Sejak fase grup hingga 16 besar, Prancis hanya mencetak tiga gol. Dua gol dicetak melalui gol bunuh diri bek Austria di laga pembuka Grup D dan gol bunuh diri bek Belgia Jan Vertonghen di babak 16 besar. 

Satu gol lagi dicetak Kylian Mbappe lewat titik putih. Pada laga babak 16 besar melawan Belgia, Perancis membuat 19 tembakan, dengan hanya dua yang menuju target. Meski menguasai bola hingga 56 persen dibandingkan dengan Belgia yang 44 persen, Prancis minim peluang.

Baca Juga:  Chelsea Dekati Zona Liga Champions di Penghujung Musim

Hal ini mencerminkan kesulitan Prancis dalam mencetak gol dari situasi bermain terbuka, sebuah aspek kritis yang perlu dibenahi Deschamps jika ingin membawa Prancis melaju lebih jauh.

Untuk pertandingan perempat final melawan Portugal, besar kemungkinan Deschamps akan melakukan penyesuaian strategis lagi. 

Dengan Mbappe yang belum sepenuhnya pulih dari trauma patah hidung dan performa tim yang kurang meyakinkan, Deschamps mungkin akan lebih mengandalkan kombinasi pemain seperti Antoine Griezmann, yang bisa ditarik lebih ke depan, bersama Mbappe.

Selain itu, pemain seperti Bradley Barcola dan Randal Kolo Muani, yang telah menunjukkan potensi mereka meski belum maksimal, mungkin akan mendapat kesempatan lebih untuk mengubah dinamika serangan Prancis. Olivier Giroud, dengan pengalaman dan rekam jejak golnya, juga bisa menjadi pilihan penting di laga krusial ini.

Baca Juga:  Arsenal tak Biarkan Real Madrid Comeback di Bernabeu

Deschamps mengakui bahwa keputusan taktiknya harus tepat untuk mengatasi Portugal yang juga mengalami kebimbangan terkait formasi dan penggunaan Cristiano Ronaldo. 

Roberto Martinez, pelatih Portugal, juga menghadapi tekanan serupa untuk mengoptimalkan kontribusi Ronaldo sementara juga memaksimalkan kekuatan kolektif timnya.

”Sepak bola adalah olahraga tim. Besok bukanlah pertandingan dua individu. Mereka adalah dua pemain luar biasa yang memiliki pengaruh besar pada permainan di seluruh dunia. Pengaruh itu akan terus berlanjut, tetapi besok kita akan memerlukan performa tim tingkat atas yang nyata jika kami harus menang,” kata Martinez.

Drama Cristiano Ronaldo yang gagal mengeksekusi penalti pada babak perpanjangan waktu menghiasi pertandingan itu. Ia bahkan menangis karenanya. Hal itu tampaknya jadi trauma untuk penyerang kelas dunia tersebut. Portugal perlu menyanjung aksi kiper Diogo Costa yang mencetak sejarah dengan menggagalkan semua tembakan penalti lawan.

Baca Juga:  Rajiah Sallsabillah Dipastikan Absen Kejuaraan Dunia Panjat Tebing Bali 2025

Walakin, Ronaldo masih jadi penyerang atau pemain dengan tembakan paling banyak di Piala Eropa kali ini dengan total 20 tembakan, Mbappe di satu sisi menciptakan 15 tembakan. 

Sayangnya, tembakan-tembakan itu belum berbuah gol. Ronaldo memang tidak seperti 10 atau 12 tahun lalu, ia kini sudah berusia 39 tahun, tetapi kehadirannya masih sangat penting di tim.

Pertandingan antara Prancis dan Portugal diharapkan tidak hanya akan menjadi pertarungan strategi antar pelatih, tetapi juga demonstrasi bagaimana kedua tim menyesuaikan diri di bawah tekanan tinggi. 

Dengan kedua tim yang memiliki talenta menyerang yang luar biasa, pertemuan ini dijamin akan menarik dan penuh dengan taktik yang kompleks.

Back to top button