Warga Geruduk Rumah Diduga Markas Aliran Sesat di Makassar
Pihak Kepolisian Turun Tangan Saat Warga Geruduk Markas Aliran Sesat di Makassar

INILAHSULSEL.COM, MAKASSAR – Puluhan warga menggerebek sebuah rumah berlantai dua di Jalan Daeng Siraju, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Kamis (1/2/2024) malam. Rumah tersebut digeruduk warga lantaran diduga menjadi markas aliran sesat.
Aksi tersebut bermula dari viralnya sebuah video di media sosial dimana di rumah tersebut ada kegiatan zikir yang diduga menyimpang dari ajaran Islam. Bahkan dalam potongan video, terdapat pengakuan bahwa ada Nabi setelah Muhammad SAW.
Beruntung aparat dari Mapolsek Makassar tiba di lokasi kejadian dan melerai kelompok warga dengan penghuni rumah yang diduga markas aliran sesat tersebut. Pihak kepolisian membawa kedua belah pihak ke kantor polisi dan dipertemukan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk dimintai klarifikasi.
“Rumah yang didatangi tadi terbuka seperti biasa, tidak ada kegiatan yang mencurigakan sehingga kami mengundang ke polsek agar tidak terulang lagi,” kata Kapolsek Makassar, Kompol Andi Aris kepada wartawan, Kamis (1/2/2024).
Dari hasil pertemuan itu, kelompok yang berjumlah lima orang itu membantah jika aliran yang mereka anut tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, termasuk tata cara berzikir. Menurut mereka, rekaman video yang beredar di YouTube telah dipenggal sedemikian rupa atau tidak utuh.
Meski demikian, MUI setempat masih akan melakukan pengkajian terkait aliran kelompok itu. Pengkajian itu untuk memastikan apakah aliran itu tergolong menyimpang atau tidak.
“Kami akan melapor ke MUI kota, kalau menyimpang tentu akan kita beri pembinaan. Belum tahu persis penyimpangan menurut warga,” tutur Muhammad Jalaluddin, perwakilan MUI Kecamatan Makassar.
MUI juga belum bisa menunjukkan bukti rekaman video itu dengan alasan akan dilakukan pengkajian secara internal, guna mencari adanya dugaan ajaran menyimpang yang dilakukan oleh kelompok itu.
“Masih kita dalami, mereka juga mengatakan tidak keluar dari Al-Qur’an atau tidak ada nabi setelah Rasulullah,” timpal Koordinator Kemenag Kecamatan Makassar, Nurhadi.