News

Ini Cerita Korban Selamat dari Longsor di Denpasar


Salah satu korban yang berhasil selamat dalam bencana tanah longsor di Desa Ubung Kaja, Denpasar, Bali, bernama Vicky Fernando (18) mengatakan mereka semua awalnya hendak berangkat ke proyek bored pile di Pantai Nyanyi sebagai buruh proyek.

“Kami mau berangkat kerja, saya baru mandi ganti baju, nah itu langsung longsor akhirnya kena semua, tadi saya sudah pakai celana tapi ganti sarung karena sakit, kena batu besar,” kata Fernando di Denpasar, Senin.

Bencana tanah longsor di Jalan Kendedes I Desa Ubung Kaja yang menimpa rumah kos yang dihuni buruh proyek asal Jawa Timur.

Fernando bercerita saat kejadian pukul 07:30 Wita sebanyak delapan orang berada di dalam kos termasuk dia yang berdiri di dalam kamar bersama Rokim, Didik, dan Franky, dimana Rokim dan Franky akhirnya berhasil selamat namun Didik meninggal dunia.

Baca Juga:  Festival Balon Udara Mal Ciputra Bikin Macet, Polisi Sebut tak Ada Kordinasi dengan Panitia

“Mas Didik sekamar sama saya, waktu longsor di depan saya pas, mau buka pintu tidak bisa sudah ketiban duluan, kalau Pak Sarif lagi tidur, Pak Tresno lagi masak, Pak Wito memasak, Dwi tiduran main HP,” tuturnya.

Seketika tanah setinggi 50 meter di belakang kos menerjang mereka, semuanya tertimbun reruntuhan tanah dan bangunan, beruntung Fernando dapat menyelinap naik di antara bangunan tanpa pertolongan orang lain, sementara dua rekannya yang selamat dibantu masyarakat karena kesulitan di antara puing-puing.

Ia kemudian dilarikan di RS Surya Husada untuk mendapat pengobatan, sebab paha bagian kanannya luka cukup parah akibat timbunan batu berdiameter besar.

Di rumah sakit yang sama, Rokim masih mendapat perawatan dan Franky masih menunggu jenazah Didik yang merupakan kakak kandungnya.

Baca Juga:  Polisi Tangkap Pria Berseragam Pemda Bekasi Minta THR ke Pedagang Pasar

Fernando mengatakan mereka semua tidak memprediksi akan terjadi bencana tanah longsor pagi itu, meski menyadari di atas rumah kos terdapat pembangunan tanggul yang beberapa kali pasirnya terjatuh dalam jumlah kecil.

Pada malam kemarin kos tersebut sebenarnya sedang diisi 10 orang yang tidur, dimana buruh proyek bernama Imam Wahyu sudah terlebih dahulu pulang pukul 06.30 Wita dan Sulaiman berlari menjauh dari kos setelah kejatuhan batu pertama.

Hingga proses penyisiran tim SAR berakhir dipastikan dalam kejadian ini tiga orang selamat dan lima orang meninggal dunia.

Fernando mengatakan di antara delapan orang korban yang ada di dalam kos, Sarif atau korban meninggal dunia yang terakhir ditemukan adalah yang berusia paling tua sekitar 60 tahun namun masih bekerja di proyek.

Baca Juga:  Kota Wisata Tolak Transjabodetabek, Dishub DKI Pasrah

“Terakhir Pak Sarif lagi tidur kan kakinya bengkak tidak bisa kemana-mana cuma bisa di kamar itu mojok di situ, kamarnya paling ujung,” kata dia.

Kini para korban selamat dari bencana longsor Desa Ubung Kaja dievakuasi di balai desa untuk selanjutnya dicarikan tempat tinggal sementara dan diberikan bantuan sandang dan pangan oleh Pemkot Denpasar.

Fernando mengatakan dari semua perabotan rumah berhasil diselamatkan, justru surat-surat identitas mereka semua hilang, sehingga mereka belum dapat memutuskan langkah selanjutnya, ditambah masih terdapat perasaan trauma atas kejadian tersebut.
 

Back to top button