
INILAHSULSEL.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada 704 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk guru SMA, SMK, dan SLB di seluruh Sulawesi Barat, yang merupakan bagian dari Formasi Jabatan Fungsional Guru tahun 2023.
Acara ini dihadiri oleh seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan berlangsung di Aula Lantai III Kantor Gubernur Sulawesi Barat pada Selasa, 21 Mei 2024.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Bahtiar menegaskan pentingnya profesi guru sebagai pilar masa depan bangsa. Ia mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan pengabdian para guru.
“Atas nama pemerintah, sebagai kepala daerah, dan masyarakat Sulawesi Barat, saya mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan pengabdian yang telah diberikan,” ujar Bahtiar.
Ia juga berpesan agar para guru menjalankan amanah dengan baik, mengingat ini adalah langkah awal dalam memegang kepercayaan dari negara. “Saudara mengabdi pada negara, bukan pada saya atau sekda. SK itu dari negara, loyalitasnya pada negara, bukan pada yang lain,” lanjutnya.
Bahtiar juga mengingatkan bahwa kemajuan negara seperti Jepang saat ini tidak lepas dari peran profesi guru. Hal yang sama diharapkan terjadi di Sulawesi Barat.
“Gurulah yang membawa Jepang mencapai kemajuan seperti sekarang. Semangat Jepang harus menjadi semangat masyarakat Sulawesi Barat, khususnya di bidang pendidikan,” pungkasnya.
Terakhir, Bahtiar berpesan kepada para PPPK yang baru saja menerima SK agar terus meningkatkan kompetensi mereka seiring dengan perkembangan zaman.
“Harus bekerja lebih baik lagi dan meningkatkan kompetensi,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu guru yang baru saja diangkat sebagai PPPK, Dahlan, sangat bersyukur setelah mengabdi selama 20 tahun.
“Saya mengabdi sejak tahun 2005 lalu, dan alhamdulillah, sekarang dinyatakan lulus menjadi PPPK,” katanya.
Dahlan berbagi kisahnya tentang pengabdian di SMA Budong-budong. Selain menjadi guru, ia juga harus bekerja sampingan sebagai petani.
“Saya juga bekerja di perkebunan sawit untuk menghidupi empat anak saya, karena gaji sebagai honorer tidak cukup,” ujarnya.
Dengan kesabaran dan kerja keras, Dahlan akhirnya berhasil diangkat sebagai PPPK tahun ini.
“Banyak teman-teman yang mundur, tapi saya bersabar dan ikhlas. Berkat keyakinan, alhamdulillah tahun ini saya berhasil,” pungkasnya.