
INILAHSULSEL.COM, MAMUJU – Sampai pertengahan tahun 2024 ini, Pemerintah melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyalurkan dana kredit usaha rakyat (KUR) sekitar Rp900 miliar ke pelaku usaha di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
“Hingga pertengahan tahun ini, pelaku usaha Sulbar telah menyerap dana KUR dari sekitar Rp900 miliar dari sekitar Rp3 triliun dana KUR yang disiapkan perbankan di seluruh wilayah Sulbar,” kata Penjabat Gubernur Provinsi Sulbar, Bahtiar Baharuddin di kutip Sabtu (22/6/2024).
Ia mengatakan, dana KUR yang diserap masyarakat tersebut, disediakan sejumlah bank milik negara (Himbara) yakni Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN dan Bank BRI, yang telah berkomitmen membantu permodalan membangun usaha ekonomi masyarakat.
“Dana KUR itu telah digunakan pelaku usaha dalam membangun sejumlah lapangan usaha ekonomi masyarakat di berbagai sektor di antaranya pertanian, perkebunan, perikanan, industri kecil, sektor jasa dan lainnya,” kata Bahtiar.
Ia mengaku optimistis total dana KUR sebesar Rp3 triliun yang disediakan perbankan di Sulbar akan habis diserap pelaku usaha karena banyaknya peluang usaha yang dikembangkan masyarakat.
“Pemprov Sulbar juga telah mengembangkan komoditi pisang Cavendish seluas 1.000 hektare milik kelompok tani yang juga akan memanfaatkan dana KUR melalui sistem bisnis, sehingga dana KUR perbankan di Sulbar akan habis terserap,” katanya.
Ia menyampaikan, pada tahun 2025, Pemprov Sulbar meminta pemerintah untuk menambah dana KUR menjadi Rp4 triliun, karena usaha ekonomi masyarakat di Sulbar akan semakin berkembang.
“Pemerintah di tingkat pusat tahun ini mengalokasikan anggaran KUR sebesar Rp165 triliun melalui perbankan, dan dana itu akan dimanfaatkan Pemprov Sulbar membangun ekonomi, serta diharapkan dana alokasi KUR untuk Sulbar dapat bertambah menjadi Rp4 triliun di tahun depan,” katanya.