Dibuat Kesulitan Petenis Kualifikasi, Alcaraz: Ia Seperti Petenis Nomor 1 Dunia!

Carlos Alcaraz dibuat kesulitan mendapatkan tiket perempat dinal Qatar Open setelah nyaris dikalahkan petenis kualifikasi Lucar Nardi 6-1, 4-6, 6-3.
Tertinggal satu set dan 1-4, Nardi menampilkan permainan tenis yang mengejutkan petenis nomor tiga dunia dengan memenangi enam gim berturut-turut untuk memaksakan set penentuan.
Ketenangan Alcaraz dan pengalamannya akhirnya mampu memenangkan pertarungan satu jam 53 menit di Doha.
“Pada kedudukan 4-1, 40/40 (di set kedua), ia memainkan beberapa poin bagus dan kemudian ia tampak mulai bermain seperti petenis nomor satu dunia,” kata Alcaraz setelah pertemuan head to head pertamanya dengan Nardi, dikutip dari ATP, Kamis (20/2/2025).
“Saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya hanya berusaha bertahan di sana, tetap kuat secara mental. Tingkat energi saya mungkin sedikit menurun, tetapi pujian untuknya. Saya sangat senang bahwa saya melupakan segalanya dan memulai kembali di set ketiga.”
“Itu adalah level yang bagus secara mental, saya sangat kuat. Saya hanya mencoba memberi tahu dia bahwa saya di sana, berteriak ‘Vamos’, untuk mendorong saya bangkit dan mendapatkan energi yang baik lagi,” ujar petenis Spanyol itu.
“Saya bermain tenis dengan sangat baik di set ketiga, tetapi saya sangat bangga dengan tingkat energi saya di set itu.”
Setelah menang di Beijing Oktober lalu dan mengklaim gelar turnamen dalam ruangan pertamanya di Rotterdam awal bulan ini, Alcaraz sekarang berada dalam 12 pertandingan beruntun di ajang ATP 500.
Pemenang empat kali turnamen major yang memulai debutnya di Doha itu selanjutnya akan menghadapi Jiri Lehecka yang sebelumnya dengan mudah mengalahkan Fabian Marozsan 6-4, 6-2 dalam waktu 63 menit.
Ini bukan pertama kalinya Nardi membuat kejutan besar di ATP Tour. Sebelas bulan lalu di Indian Wells, petenis berusia 21 tahun itu membuat kejutan dengan mengalahkan Novak Djokovic yang saat itu merupakan petenis nomor satu dunia.
Namun, Alcaraz yang ingin memenangi gelar berturut-turut menemukan momentum lain di set penentuan untuk memperpanjang kemenangan beruntunnya menjadi tujuh pertandingan.