Market

‘Omon-omon’ Luhut Soal Pertalite Diganti Bioetanol, Begini Kata Pertamina Patra Niaga


Terkait isu penghapusan Pertalite digantikan Bioetanol yang harganya lebih mahal, jangan cemas. Karena, kabar tersebut tidak benar. Meski dilontarkan Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina, menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota 2024 yang ditetapkan pemerintah.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menegaskan, sesuai Kepmen ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022, Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP). Sehingga perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan resmi pemerintah.

“Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah, sesuai penugasan yang diberikan pemerintah. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” tegas Irto di Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga:  Program Mudik BUMN Berlanjut, ID FOOD Lepas 200 Pemudik ke Tiga Wilayah

Irto menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga selaku pihak yang menjalankan penugasan penyaluran BBM subsidi, berkomitmen untuk tetap mengikuti dan menjalankan semua kebijakan yang ditetapkan pemerintah. “Prinsipnya, kami akan ikuti dan jalankan semua kebijakan pemerintah,” tutur Irto.

Tercatat hingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional, sebanyak 9,9 juta kiloliter (KL), dari total kuota Pertalite pada 2024 yang telah ditetapkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebesar 31,7 juta KL.

Irto mengungkapkan, Pertamina Patra Niaga juga mendorong digitalisasi untuk penyaluran BBM Subsidi melalui program Subsidi Tepat.  

“Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” tutupnya.

Baca Juga:  Sahamnya Benar-benar Nyungsep, BBCA Siapkan Rp1 Triliun untuk Penyelamatan

Pada Jumat (3/5/2024), Menko Luhut mengatakan, pemerintah tengah mengkaji subsidi anyar untuk produk bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin dengan bauran bioetanol.

Kajian ini, sejalan dengan usulan PT Pertamina (Persero) pada 2023 untuk menghapus atau meniadakan produk BBM dengan oktan terendah yakni RON 90, atau Pertalite dalam beberapa tahun ke depan.

Pertamina mendorong pengembangan bensin bauran etanol 7 persen (E7) atau Pertamax Green 92 untuk menggantikan posisi Pertalite sebagai jenis bahan bakar minyak khusus penugasan (JBKP).

Artinya, anggaran kompensasi atau subsidi diusulkan untuk dialihkan pada Pertamax Green 92. “(Bioetanol) tetap subsidi lagi, kita hitung supaya nanti kita ini targetnya yang kita subsidi orang yang pantas disubsidi,” kata Luhut. 

Baca Juga:  Hadapi Perang Dagang Trump, Pemerintah Indonesia Pilih Lobi Ketimbang Retaliasi

Back to top button