Gelar Pertunjukan Wayang “Pandawa Boyong”, PKB Sindir Gerakan PBNU?

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memutuskan dalam rangka menyambut Muktamar 2024 akan melakukan pagelara wayang kulit bersama duo dalang kondang, Ki Anom Dwijokangko dan Cahya Kuntadi, pada Senin (19/8).
“Ya dalam rangka menyambut Muktamar Bali, PKB besok malam akan menggelar pagelaran wayang kulit. Kita tirakatan agar Muktamar nanti berjalan lancar dan sukses,” kata Bendahara Muktamar PKB Bambang Susanto, melalui keterangan tertulis kepada media, Minggu (18/8/2024).
Menjadi menarik karena tema yang dipilih dalam wayangan ini, yakni dengan menyuguhkan lakon Pandawa Boyong.
Sebagai gambaran, Pandawa Boyong adalah sebuah cerita yang berlatar setelah perang Baratayudha, sebuah perang dahsyat antara Pandawa dan Kurawa.
Dikutip dari smkparsatyawidya.sch.id, sinopsis Pandawa Boyong bercerita ketika perang besar Barata Yudha selesai. Pandawa menang perang atas Kurawa. Seluruh keluarga Pandawa boyong (pindah) dari negara Wirata ke negara Hastinapura.
Krisna sebagai penasehat Pandawa, mengadakan sesaji (upacara) besar-besaran, dan mengundang seratus raja dari tanah Hindi. Upacara tersebut dinamakan Sesaji Aswameda, artinya mengkukuhkan Yudhistira, saudara tertua Pandawa, sebagai raja di negara Hastinapura.
Singkat cerita ada dua raja yang mbalelo (berontak), karena tidak setuju atas penobatan Yudhistira sebagai raja Hastinapura. Raja Gardayaksa dan raja Gardawara mengerahkan prajuritnya untuk mengepung panggung upacara Sesaji Aswameda. Namun pemberontakan dua raja tersebut cepat ditundukkan oleh Bima dan Harjuna.
Untuk diketahui, belakangan konflik antara PKB dengan PBNU kian meruncing. Terbaru, ratusan tokoh NU mendesak PBNU mengambil langkah strategis guna perbaikan PKB ke depan. PKB dinilai semakin jauh dari muruah utama sejak partai itu didirikan.
Puncaknya pada Senin 12 Agustus saat ratusan kiai struktural dan pengasuh pondok pesantren berkumpul di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Mereka menyampaikan berbagai keresahannya soal PKB selama ini. Hasil pertemuan tersebut akan disampaikan ke PBNU.
Pada pertemuan itu, juga muncul gagasan untuk mengadakan muktamar luar biasa membahas pembenahan PKB. Hal itu diungkapkan Gus Yahya saat berada di Ponpes Miftachussunnah, Tambaksari, Surabaya, Selasa, 13 Agustus 2024.
“Ya, ada lah, suara dikit-dikit (dari kiai untuk muktamar luar biasa). Tapi PBNU tidak dalam posisi itu,” kata Gus Yahya.
Soal apakah lakon ini untuk menyindir konflik yang terjadi dengan PBNU, hal itu tidak dijawab oleh Bambang Susanto. Melalui rilisnya ia menyebut pergelaran wayang ini diselenggarakan sebagai media bagi PKB untuk merekatkan ikatan emosional setiap kader.
“Pagelaran ini terbuka untuk umum. Kami juga mengundang pimpinan DPR, ketua-ketua fraksi DPR RI, juga tentu kader dan pengurus PKB. Nanti Gus Muhaimin (Ketua Umum PKB) hadir,” kata Bambang.
Seperti diketahui, pertikaian antara PKB dan PBNU disinyalir disebabkan Tim Pengawas (Timwas) Haji Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pimpinan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar membentuk Panitia Khusus atau Pansus Haji. Pansus ini dibentuk setelah Timwas Haji DPR menemukan sejumlah masalah krusial penyelenggaraan ibadah haji 2024 di bawah wewenang Kementerian Agama atau Kemenag.
Namun, langkah Timwas Haji DPR tersebut dipandang berbeda oleh elite PBNU. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menuding Pansus Haji yang dibentuk elite PKB di DPR tersebut digunakan untuk menyerang PBNU maupun Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas. Adapun Yahya adalah kakak kandung Yaqut.