Market

Lanjutkan Tren 41 Bulan, Oktober Neraca Dagang Surplus USD 3,48 Miliar

Kenaikan nilai ekspor nonmigas telah memicu neraca dagang Indonesia mengalami surplus lagi sebesar US$ 3,48 miliar yang merupakan surplus ke 42 bulan berturut-turut.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor pada golongan barang bahan bakar mineral yang naik 24,61%, logam mulia dan perhiasan atau permata naik 43,10% dan alas kaki naik 39,55% menopang nilai ekspor bulan Oktober 2023 itu naik 6,76% jika dibandingkan dengan September 2023 (month to month/mtm) .

Adapun nilai impor Oktober 2023 mencapai US$ 18,67 miliar. Angka itu turun 2,42% jika dibandingkan Oktober 2022 atau secara tahunan. Secara tahunan impor Migas turun 4,68% sementara impor non migas turun 1,94% dan ini melanjutkan tren penurunan yang sudah terjadi pada bulan sebelumnya.

Baca Juga:  Sri Mulyani: Jangan Khawatir ABPN 2025 tak Akan Jebol

BPS menjelaskan surplus perdagangan ini terjadi karena nilai ekspor lebih tinggi daripada impor. Untuk nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2023 US$ 22,15 miliar sedangkan impor US$ 18,67 miliar.

“Secara tahunan nilai ekspor Oktober 2023 mengalami penurunan cukup dalam yaitu sebesar 10,43%,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Rabu (15/10/2023). 

Secara tahunan nilai ekspor Oktober 2023 mengalami penurunan cukup dalam yaitu sebesar 10,43%. Kontraksi ini didorong oleh penurunan ekspor non migas dan melanjutkan tren yang terjadi sejak awal tahun terutama disebabkan oleh harga-harga komoditas unggulan di pasar global yang lebih rendah dibandingkan kondisi tahun lalu.

Baca Juga:  Setelah Gaduh Kasus UD Sentosa Seal, Anak Didik Risma Baru Galak ke Perusahaan yang Tahan Ijazah Karyawan

Sementara jika dilihat secara bulanan atau dibandingkan September 2023, impor RI naik 7,68%. Impor Migas senilai 3,21 miliar USD turun 3,66% dibandingkan bulan sebelumnya, sementara itu impor non migas senilai 15,47 miliar USD naik 10,37% dibandingkan bulan sebelumnya.
 

Back to top button