News

Israel sudah Menahan 1.200 Anak dari Tepi Barat


Israel telah menahan sekitar 1.200 anak Palestina dari Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober 2023. Kelompok hak asasi manusia menuduh Israel melakukan penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis terhadap anak-anak di bawah umur yang ditahan.

Demikian angka yang dirilis Sabtu (5/4/2025) oleh tiga organisasi hak asasi Palestina utama yakni Komisi Urusan Tahanan, Masyarakat Tahanan Palestina, dan Addameer pada peringatan Hari Anak Palestina yang jatuh pada 5 April seperti dilaporkan Anadolu Agency.

Dalam pernyataan bersama, kelompok-kelompok sayap kanan menuduh otoritas Israel melakukan penyiksaan, membuat anak-anak kelaparan, pengabaian medis, dan perampasan hak secara sistematis kepada para tahanan anak ini setiap hari.

“Sejak genosida dimulai, penahanan anak-anak meningkat drastis. Di Tepi Barat saja, sedikitnya 1.200 anak telah ditangkap,” kata pernyataan itu. Angka dari Gaza masih belum diketahui karena kejahatan Israel yang terus berlanjut berupa penghilangan paksa.

Baca Juga:  Ada Mudik Lokal, Jalur Cileunyi-Nagreg Padat H+1 Lebaran

Kondisi yang mengerikan itu, kata mereka, baru-baru ini mengakibatkan kematian tahanan anak pertama sejak perang di Gaza dimulai yakni Walid Ahmad yang berusia 17 tahun, dari kota Silwad, dekat Ramallah, yang meninggal di Penjara Megiddo, Israel utara. Kelompok hak asasi manusia mengonfirmasi kematiannya, dengan mengutip laporan forensik yang mengaitkannya dengan kelaparan sistematis.

Organisasi-organisasi tersebut menyatakan bahwa skala dan keparahan kampanye penangkapan menargetkan anak-anak Palestina telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Aksi Israel ini menggambarkannya sebagai upaya untuk “mencabut [anak-anak] dari keluarganya, dan merampas masa kecilnya di tengah fase paling berdarah dalam sejarah mereka.

Mereka kembali menyerukan kepada badan-badan hak asasi manusia internasional untuk mengambil tindakan konkret guna meminta pertanggungjawaban para pemimpin Israel atas kejahatan perang yang sedang berlangsung dan menjatuhkan sanksi berat.

Baca Juga:  Rayakan Lebaran, Bahlil Cuap-cuap Golkar Perjuangkan Rakyat

Menurut lembaga tersebut, 63 tahanan telah meninggal dalam tahanan Israel sejak Oktober, termasuk 40 dari Gaza. Saat ini, lebih dari 9.500 warga Palestina—di antaranya wanita dan lebih dari 350 anak-anak—ditahan dalam kondisi yang buruk di dalam penjara Israel.

Sementara itu, pendudukan Israel terus meningkatkan agresinya di Tepi Barat, di mana sedikitnya 944 warga Palestina telah terbunuh dan sekitar 7.000 orang terluka, berdasarkan data resmi.

Pada bulan Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun di wilayah Palestina adalah ilegal, dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat yang diduduki serta bagian timur al-Quds yang diduduki.

Back to top button