Ototekno

Investasi Apple di Indonesia Tersandera Utang Lama Rp157 Miliar


Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan akan mengutamakan kepentingan nasional dalam negosiasi dengan Apple, yang dijadwalkan berlangsung pada 7 Januari 2025. Negosiasi ini bertujuan untuk mendorong Apple memenuhi komitmen investasi, termasuk pembangunan manufaktur di Indonesia.

“Dalam negosiasi, pihak Apple pasti akan mengedepankan kepentingannya, sementara kami akan mengedepankan kepentingan nasional melalui pembangunan manufaktur di Indonesia,” ujar Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (2/1/2025).

Empat Prinsip Berkeadilan

Kemenperin menegaskan akan mengedepankan empat prinsip berkeadilan dalam negosiasi:

  1. Perbandingan Investasi di Negara Lain: Evaluasi investasi Apple di negara-negara seperti India dan Vietnam.
  2. Investasi Produsen Lain di Indonesia: Membandingkan nilai investasi Apple dengan produsen HKT lainnya, seperti Samsung dan Xiaomi.
  3. Nilai Tambah dan Pendapatan: Memastikan kontribusi Apple terhadap pendapatan negara dan nilai tambah lokal.
  4. Penyerapan Tenaga Kerja: Mengukur dampak investasi terhadap penciptaan lapangan kerja di ekosistem teknologi Indonesia.
Baca Juga:  Laba Tesla Anjlok 71%, Musk Berencana Keluar dari DOGE Selamatkan Bisnisnya

Dua Opsi untuk Apple

Febri mengungkapkan bahwa Apple memiliki dua opsi investasi:

  1. Pembangunan Pabrik Manufaktur di Indonesia, yang didorong oleh Kemenperin untuk memberikan dampak langsung pada sektor manufaktur.
  2. Skema Inovasi, yang memungkinkan investasi di luar pembangunan fisik tetapi tetap memberikan kontribusi signifikan pada ekosistem teknologi.

“Kami sudah menyiapkan perhitungan teknokratis yang berkeadilan jika Apple memilih opsi kedua. Namun, pemerintah lebih mendorong investasi pabrik karena memberikan dampak lebih luas,” tambah Febri.

Utang Komitmen dan TKDN

Apple juga masih memiliki kewajiban untuk menyelesaikan komitmen investasi sebesar USD 10 juta (sekitar Rp157 miliar) yang tertunda dari periode 2020–2023. Sementara itu, pemerintah terus berkoordinasi dengan produsen HKT lain terkait rencana peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari 35 persen menjadi 40 persen.

Baca Juga:  Pesawat Ruang Angkasa Soyuz MS-26 Bawa Astronot NASA dan Rusia Kembali ke Bumi

Menurut Febri, peningkatan TKDN dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor, memperkuat manufaktur lokal, dan meningkatkan pendapatan negara.

Pengumuman Investasi pada 7 Januari

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyatakan bahwa Apple akan mengumumkan rencana realisasi investasinya pada 7 Januari 2025.

“Diharapkan tanggal 7, pihak Apple akan hadir dan menyampaikan investasi tersebut. Kami akan memberikan pengumuman resmi,” ujar Rosan di Istana Kepresidenan, Kamis.

Back to top button