Hamas Tembakkan Roket dari Gaza ke Kota-kota Israel

Kelompok Hamas di Palestina mengungkapkan telah menembakkan serangkaian roket ke kota-kota di selatan Israel pada Minggu (6/4/2025) sebagai tanggapan atas pembantaian warga sipil oleh militer zionis itu di Gaza.
Militer Israel mengatakan sekitar 10 proyektil ditembakkan, tetapi sebagian besar berhasil dicegat. Saluran 12 Israel melaporkan serangan langsung di kota selatan Ashkelon.
Layanan darurat Israel mengatakan mereka sedang merawat satu orang yang terluka akibat pecahan peluru dan tim penyelamat langsung melakukan perjalanan ke lokasi roket yang jatuh. Kaca mobil pecah dan puing-puing berserakan di jalan kota, sebagaimana ditunjukkan dalam video yang disebarkan layanan darurat Israel.
Kemudian pada hari yang sama, militer Israel mengunggah di platform media sosial X perintah evakuasi baru, yang menginstruksikan penduduk beberapa distrik di kota Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah untuk meninggalkan daerah mereka, dengan alasan penembakan roket sebelumnya. “Ini adalah peringatan terakhir sebelum serangan,” kata pernyataan peringatan militer.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sedang dalam penerbangan menuju Washington untuk pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump, mendapat penjelasan tentang serangan roket tersebut dari Menteri Pertahanannya, Israel Katz.
Pernyataan yang dikeluarkan kantornya mengatakan Netanyahu menginstruksikan agar tanggapan ‘kuat’ dilakukan dan menyetujui kelanjutan aktivitas intensif oleh militer Israel.
Otoritas kesehatan setempat di Gaza mengatakan serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 44 orang di Jalur Gaza pada hari yang sama. Tahap pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 19 Januari setelah 15 bulan perang melibatkan penghentian pertempuran, pembebasan sebagian tawanan Israel yang ditahan Hamas, dan pembebasan sebagian tahanan Palestina.
Namun, Israel mengatakan pada 19 Maret bahwa pasukannya melanjutkan operasi darat di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan. Kedua pihak saling menyalahkan atas kebuntuan dalam perundingan gencatan senjata.
Sebelumnya, beberapa pria bersenjata pimpinan Hamas menyerang komunitas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menculik 251 orang sebagai sandera. Sementara serangan militer Israel, menurut otoritas Palestina telah menyebabkan lebih dari 50.000 warga terbunuh.