News

Digagas Sejak Tahun 1958, PP Muhammadiyah Dorong Percepatan Realisasi KIGU

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bidang Tarjih dan Tajdid Syamsul Anwar menyebutkan Kalender Islam Global Unifikasi (KIGU) telah dicanangkan oleh para ulama di seluruh dunia sejak tahun 1958, dan menilai perlu segera dilakukan percepatan untuk realisasinya.

Syamsul mengatakan penyatuan kalender Islam ke dalam sistem KIGU sangat penting karena menyangkut ibadah umat Muslim di seluruh dunia. “Kita memerlukan penyatuan kalender Islam karena kita tidak lagi dibatasi oleh batas-batas geografis, bisa melihat ketemu dengan siapapun dengan teknologi,” katanya dalam diskusi terkait konsep Kalender Islam Global yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Menurutnya, kalender Islam cukup problematik lantaran terkadang berbeda penandaan antara satu hari dengan hari lainnya, juga satu tempat dan tempat lainnya. Maka dari itu, urgensi penyatuan kalender Islam semakin kuat.

Baca Juga:  Diduga Hasil Memeras Pegawai Kementan, KPK Didesak Sita Honor Febri di Kasus SYL

Lebih lanjut diutarakan, sejatinya gagasan ini sudah lama keberadaannya, sejak tahun 1958. Kala itu gagasan ini dikembangkan oleh ahli hadis asal Mesir Syekh Ahmad Muhammad Syakir. Ia mengatakan pada tahun itu, Ahmad membuat sebuah karya berdasarkan ilmu hadis yang dikuasainya, yang menyatakan bahwa awal bulan di seluruh dunia harus jatuh pada hari yang sama.

Selanjutnya, gagasan tersebut dibawa ke Konferensi Istanbul, Turki, pada tahun 1978 yang menghasilkan keputusan bahwa dunia memiliki satu kesatuan matlak (tempat terbitnya fajar). “Di sini juga merupakan awal pembahasan penyatuan bulan kamariah secara internasional,” kata Syamsul yang juga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Baca Juga:  Lucky Hakim Terancam Nganggur, Gara-gara Liburan Tanpa Izin dan Abaikan WA Gubernur

Setelah adanya Konferensi Istanbul, menurut dia, semakin banyak ulama yang tertarik untuk membahas kalender Islam. “Hal ini semakin menarik perhatian dunia hingga diadakannya Deklarasi Dakar, Senegal, pada 2008 yang diikuti oleh negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI),” ujarnya.

Syamsul menjelaskan deklarasi tersebut menyampaikan seruan kepada negara-negara Islam dan para pakarnya agar melakukan mobilisasi tenaga dalam upaya melakukan penyatuan kalender Islam guna mendukung penguatan citra Islam di mata dunia. Syamsul berharap sistem KIGU bisa segera digunakan umat Islam secara keseluruhan demi mempersatukan umat Islam baik secara lokal maupun global.

Back to top button