Bos Pajak Diisukan Bakal Diganti, PR Menumpuk di Depan Mata


Kabar lengsernya Suryo Utomo sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang bakal digantikan oleh orang baru mulai mencuat. Dari informasi yang beredar, posisi tersebut bakal diisi oleh Bimo Wijayanto.

Bimo merupakan mantan Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Kantor Staf Presiden (KSP) sekaligus eks Asisten Deputi Investasi Strategis di Kemenko Marves.

Terkait dengan isu pergantian Dirjen Pajak ini, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro menyatakan belum bisa mengonfirmasi kabar itu.

“Kami belum bisa menanggapi hal tersebut,” kata Deni dalam pesan tertulis.

Jika pergantian bos pajak itu benar adanya, maka dirjen pajak yang baru menghadapi setumpuk pekerjaan rumah. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira membeberkan sejumlah pekerjaan rumah itu adalah Dirjen Pajak baru harus bisa memperbaiki data wajib pajak agar sinkron dengan data yang dimiliki dirjen pajak hasil Tax amnesty jilid I dan II serta AEOI. 

Bhima kepada inilah.com, di Jakarta, Senin (19/5/2025), juga menyarankan agar Dirjen Pajak yang  baru tidak menjalankan tax amnesty, sebaliknya memilih melakukan pengejaran kebocoran pajak di sektor SDA dan non-SDA.

Kemudian, bos pajak yang baru harus mulai mendorong inisiatif wealth tax atau pajak kekayaan terhadap 2 persen dari total aset bersih high nett worth individual.

“Pekerjaan rumah berikutnya, tutup celah penyalahgunaan insentif perpajakan, ⁠mengejar celah kebocoran pajak di sektor digital, ⁠memperkuat kerjasama perpajakan dalam konteks G20 dan OECD dan ⁠memberantas praktik suap dan korupsi petugas pajak,” tegasnya. 

Exit mobile version