News

Zelenskyy Sebut Ukraina Hadapi 50.000 Tentara di Kursk Rusia

Selasa, 12 November 2024 – 23:34 WIB

Tentara Ukraina melintasi perbatasan Ukraina-Rusia di Kursk pada 13 Agustus 2024 (Foto: Viacheslav Ratynskyi/Reuter/Forum)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Rusia tengah berupaya mengusir pasukan Ukraina dari wilayah Kursk bagian barat dengan puluhan ribu tentara. Pengerahan pasukan besar Rusia ini bertujuan untuk merebut kembali wilayahnya yang telah dirampas sejak Agustus.

Dalam sebuah postingan di Telegram kemarin, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan tentara Ukraina bertempur melawan hampir 50.000 tentara musuh di Kursk. Zelensky mengatakan Ukraina akan secara signifikan memperkuat posisinya di garis depan Pokrovsk dan Kurakhove di timur, tempat pertempuran paling aktif terjadi.

Pada Agustus, Ukraina melancarkan serangan mendadak ke Kursk, merebut pemukiman dalam operasi pertamanya di wilayah Rusia sejak Moskow melancarkan invasinya pada Februari 2022. Namun, Rusia terus melanjutkan kemajuannya meskipun lambat tetapi pasti di sebagian besar wilayah timur Ukraina, yang direbutnya desa demi desa dalam upaya menguasai seluruh wilayah industri Donbas.

Baca Juga:  UNRWA: Lebih dari 142 Ribu Orang Mengungsi Usai Runtuhnya Gencatan Senjata Gaza

Komentar Zelensky muncul sehari setelah The New York Times melaporkan bahwa Moskow telah mengumpulkan pasukan sebanyak 50.000 tentara, termasuk tentara Korea Utara, di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina. Rusia tidak membenarkan atau membantah kehadiran tentara Korea Utara di wilayahnya.

Pada Sabtu (9/11/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang perjanjian tentang kemitraan strategis Moskow dengan Pyongyang, termasuk ketentuan pertahanan bersama.

Advertisement

Advertisement

Serangan Rusia kemarin menewaskan dua orang di wilayah Dnipropetrovsk tengah-timur Ukraina dan melukai sedikitnya 19 orang, sementara lebih banyak warga kemungkinan terjebak di bawah reruntuhan. Penembakan oleh artileri menewaskan dua orang di Nikopol dan melukai lima lainnya, kata gubernur daerah Serhiy Lysak melalui platform Telegram. Fasilitas medis, kafe, dan toko-toko rusak, tambahnya.

Terpisah, setidaknya 14 orang terluka setelah pasukan Moskow meluncurkan rudal ke sebuah bangunan perumahan di Kryvyi Rih, Ukraina tengah, pada pagi hari, menurut Lysak. Tim penyelamat tengah mencari seorang wanita dengan tiga anak yang kemungkinan terjebak di bawah reruntuhan, tambahnya. Seorang anak perempuan berusia 10 tahun dan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun termasuk di antara korban luka.

Baca Juga:  Macan Kumbang Masuk Pemukiman di Banten, 6 Ekor Kambing Warga jadi Santapan

Seorang juru bicara militer Ukraina juga mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa kelompok infanteri Rusia berpotensi melancarkan serangan darat ke wilayah tetangga Zaporizhia dalam hitungan hari.

Juru bicara itu mengatakan serangan itu dapat menambah tekanan pada pasukan Kyiv yang sudah kewalahan. “[Serangan] itu bisa dimulai dalam waktu dekat. Kita bahkan tidak berbicara tentang beberapa minggu. Kami memperkirakan itu akan terjadi kapan saja,” kata Vladyslav Voloshyn kepada Reuters.

Serangan Rusia juga merusak bendungan dekat garis depan di wilayah Donetsk timur Ukraina. Warga diberi peringatan bahwa desa-desa di dekatnya dapat terancam naiknya permukaan air.

Tentara Moskow bergerak maju dengan cepat di wilayah Donetsk dan mendekati kota Kurakhove, yang terletak di sebelah waduk dengan populasi sekitar 18.000 orang sebelum perang. “Rusia merusak bendungan waduk Kurakhove. Serangan ini berpotensi mengancam penduduk pemukiman di Sungai Vovcha, baik di wilayah Donetsk maupun Dnipro,” kata Gubernur Vadym Filashkin.

Baca Juga:  Prabowo dan Erdogan Saksikan Penandatanganan Sejumlah MoU Strategis di Ankara

Kremlin Bantah ada Pembicaraan Putin-Trump

Sementara itu juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah Putin telah berbicara dengan Presiden terpilih AS Donald Trump mengenai perang Ukraina meskipun ada laporan bahwa kedua pemimpin telah berbicara. “Ini adalah contoh paling jelas mengenai kualitas informasi yang diterbitkan sekarang, terkadang bahkan di media yang cukup bereputasi baik,” kata Peskov, seraya menambahkan bahwa belum ada rencana konkret bagi Putin untuk menghubungi Trump.

Selama kampanyenya untuk memenangkan suara menuju Gedung Putih, Trump sesumbar dapat mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam waktu 24 jam jika terpilih tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Secara terpisah, Kremlin mengatakan ada kekhawatiran muncul di kalangan Eropa dengan kepresidenan Trump. Namun masih terlalu dini untuk berbicara dengan para pemimpin Eropa tentang mengakhiri konflik karena mereka terus memasok senjata ke Kyiv.

“Tidak ada persiapan yang dilakukan sekarang [untuk berbicara dengan para pemimpin Eropa]. Kami belum menerima sinyal apa pun,” kata Peskov. “Para pemimpin Eropa terus … berusaha mencapai kekalahan strategis Rusia.”

Topik

BERITA TERKAIT

Back to top button