
INILAHSULSEL.COM – Satuan Brimobda Polda Sulsel bersama anggota TNI sedang berupaya keras untuk mengevakuasi warga yang sakit, termasuk yang menderita stroke, dari daerah terpencil di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang terkena dampak bencana tanah longsor.
Tim gabungan dari polisi dan TNI yang terlibat dalam misi kemanusiaan di wilayah terdampak bencana tanah longsor Kabupaten Luwu terus bekerja keras melakukan evakuasi di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Komandan Satuan Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Heru Novianto, menyatakan bahwa proses evakuasi ini tidak mudah, karena beberapa warga yang sakit harus ditangani dengan hati-hati, termasuk yang mengalami stroke.
“Dalam proses evakuasi, kami harus menghadapi berbagai tantangan, seperti medan yang sulit dilalui dan material longsor yang masih berbahaya,” ujarnya.
Di samping menghadapi kondisi korban yang memburuk akibat bencana, tim evakuasi juga harus mengatasi rintangan medan yang sulit dan berbahaya.
Daerah terisolasi itu yakni wilayah Desa Tibussan dan Desa Buntu Sarek, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulsel. Disini, para personel Korps Brigade Mobil (Brimob) harus menempuh puluhan kilometer dengan berjalan kaki untuk melakukan evakuasi.
“Kita lakukan evakuasi warga, karena kan di lokasi itu terjal rawan longsor susulan, jadi personel kita kesana untuk pastikan warga bisa dievakuasi. Lokasi itu ditempuh 8 jam dengan jalan kaki,” kata dia.
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1995 itu menjelaskan untuk hari ini personel gabungan sudah melakukan evakuasi terhadap 16 warga di beberapa daerah terisolasi.
“Hari ini di Desa Pajang kita evakuasi 16 warga menuju tempat terdekat yang ditempati helikopter bisa mendarat,” tandasnya.