Warning, Rakyat Butuh Perut Kenyang Bukan Politik Kondusif

Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei yang menunjukkan evaluasi publik terhadap kondisi umum politik nasional. Hasilnya, situasi politik Tanah Air bukan menjadi concern utama karena tidak membawa dampak langsung kepada masyarakat. Lain halnya dengan kondisi ekonomi yang membawa dampak hingga kehidupan rumah tangga. Artinya rakyat butuh perut kenyang bukan hanya situasi politik kondusif.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/10/2022), menyebutkan, sebanyak 74 persen dari 1.200 responden merasa tidak terdampak atas kondisi politik nasional dalam kehidupan sehari-hari. Hanya 1 persen yang mengaku sangat terdampak, sebanyak 16 persen mengaku terdampak sisa 9 persen lagi menjawab tidak tahu, ketika ditanyakan apakah kondisi politik memengaruhi kehidupan sehari-hari.
“Artinya, situasi politik yang dianggap oleh publik bermasalah di tingkatan nasional, itu dalam kondisi masyarakat di bawah ternyata tidak punya hubungan,” tutur Dedi.
Survei juga mengungkapkan bahwa sebanyak 39 persen responden menilai politik nasional berjalan baik. Sebanyak 31 persen menjawab buruk, 9 persen sangat buruk dan 19 persen mengaku tidak tahu atau tidak mau menjawab. “Artinya tetap didominasi oleh situasi yang kondisinya dianggap oleh publik itu cukup buruk,” kata Dedi.
Dedi menegaskan hasil survei menegaskan gejolak politik yang terjadi secara nasional tidak memberikan dampak bagi keseharian masyarakat umum. “Mereka tidak merasa bahwa terjadi konflik di bawah. Mereka tidak merasa bahwa aktivitas yang misalnya terjadi pro dan kontra terhadap situasi politik di tingkatan nasional, baik itu yang mereka baca, mereka dengar, dan mereka ketahui, tapi di tataran masyarakatnya masih tetap aman. Artinya gejolak yang ada di atas tidak sampai turun ke tingkatan bawah,” tandas Dedi.
Sedangkan dalam hal ekonomi nasional yang sekarang ini melemah, sebanyak 49 persen responden mengaku terdampak. Sebanyak 6 persen menjawab sangat berdampak, 18 persen mengaku tidak terdampak, dan 27 persen menjawab sangat tidak terdampak. “Separuh dari populasi yang disurvei menyatakan bahwa ekonomi nasional buruk sekaligus dampaknya juga berimbas pada situasi ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat,” tandas Dedi.