Mengikuti langkah Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi, Wali Kota Bogor Dedie Rachim akan mengirimkan 100 pelajar yang terdiri dari 80 siswa dan 20 siswi ke barak militer Yonif 315 di Gunung Batu, untuk dibina.
“Alhamdulillah, di sini juga ternyata bisa menampung hampir 100 orang. Tempatnya sudah siap, pelatihnya juga sudah siap,” kata dia saat meninjau fasilitas barak, Minggu (1/6/2025).
Dedie menyebutkan program ini ditujukan hanya bagi anak-anak yang benar-benar sudah tidak bisa dikontrol oleh orang tua. Pendekatan utamanya berbasis permintaan dan persetujuan orang tua, bukan pemaksaan.
“Saya tidak berharap banyak ya. Jangan sampai ada anak Bogor yang nakal, yang tidak bisa dibimbing oleh orang tua kemudian harus dititipkan di barak. Tapi saya yakin masih ada yang sudah tidak bisa dikontrol oleh orang tua,” ujar Dedie.
Lebih lanjut dijelaskan, pembinaan ini tak hanya melibatkan TNI sebagai pelatih, tetapi juga akan melibatkan guru, Dinas Pendidikan, KPAI, hingga psikolog. Hal ini dilakukan agar pembinaan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga psikologis dan edukatif.
“Materi ini juga harus melibatkan guru. Harus melibatkan juga KPAI dan tentu psikolog, sehingga program ini berjalan dengan maksimal,” ucap Dedie.
Dedie menjelaskan, pendekatan yang akan dilakukan bersifat partisipatif, yaitu orang tua yang mendaftarkan anaknya. Untuk tahap awal, prioritas diberikan kepada siswa tingkat SLTA karena dinilai lebih matang dan siap mengikuti pelatihan selama dua minggu.
“Kami akan buka pendaftaran dari orang tua. Untuk tahap pertama, tentu lebih prioritas yang tingkat SLTA. Kalau anak-anak SMP atau SD, jangka waktunya dua minggu, ibunya bisa sakit juga nanti,” kata dia.