KBRI Madrid: Tak Ada WNI Jadi Korban Banjir Spanyol

Seorang perempuan dari balkon rumahnya melihat bangkai ratusan mobil yang terseret banjir besar di wilayah Valencia, Spanyol. (Associated Press/Alberto Saiz)
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Madrid menyampaikan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana banjir yang melanda wilayah Valencia, Spanyol.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Judha Nugraha menyebut KBRI Madrid telah berkoordinasai dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan komunitas Indonesia di Valencia.
“Hingga saat ini belum ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban meninggal dari bencana banjir tersebut,” kata Judha dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (2/11/2024).
Berdasarkan data lapor diri KBRI Madrid, terdapat sekitar 200 WNI menetap di Valencia.
Judha menyampaikan pihak KBRI juga telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia agar waspada dan menghindari daerah terdampak atas kemungkinan bencana susulan.
Apabila dalam keadaan darurat, WNI dapat menghubungi hotline KBRI Madrid di nomor +34 619 31 23 80.
Spanyol dilanda hujan deras yang menyebabkan banjir besar sejak Selasa (29/10/2024), dengan wilayah Andalusia dan Valencia mengalami dampak terparah. Hingga Sabtu, korban meninggal akibat banjir telah mencapai sekitar 200 orang.
Pihak berwenang Valencia sendiri telah mengeluarkan peringatan merah maksimum, dan lebih dari 60 ruas jalan dan puluhan jalan alternatif ditutup akibat banjir.
Lebih dari 1.500 tentara telah dikerahkan ke daerah-daerah terdampak banjir untuk membantu operasi layanan darurat.
Menteri Kebijakan Teritorial Angel Victor Torres mengatakan Pemerintah Spanyol mengumumkan masa berkabung selama tiga hari untuk para korban yang berlangsung mulai 31 Oktober hingga 2 November.
Sejumlah ilmuwan mengatakan banjir ini terjadi akibat perubahan iklim yang dipicu oleh aktivitas manusia. Banjir besar ini menjadi bencana banjir paling hebat dalam sejarah Spanyol hingga membuat banyak warga putus asa.
Warga putus asa lantaran kehilangan keluarga, tempat tinggal, serta harta benda imbas banjir.
Para warga yang putus asa ini sampai-sampai melakukan tindakan kriminal. Mereka dilaporkan menjarah toko emas, toko perhiasan, toko makanan, hingga mencuri mobil milik orang lain.
Pemerintah setempat mengatakan akan menindak tegas siapa pun yang telah melakukan tindak kriminal di tengah bencana banjir yang sedang terjadi.