
INILAHSUSEL.COM, MAMUJU – Ada quote menarik tatkala Wakil Presiden (Wapres) Ma`ruf Amin berkunjung ke Mamuju, Sulbar, Rabu (22/5/2024) lalu. Saat bersama Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menanam pohon sukun di Mako Lanal Mamuju, Wapres menyebut Bahtiar sebagai “Gubernur Sukun”.
“Berarti ini provinsi sukun, nanti gubernurnya, gubernur sukun dan saya kira itu memang Allah sudah memberikan,” ucap Wapres kala itu.
Sebutan “Gubernur Sukun” memang pantas disematkan ke pundak Bahtiar. Dalam berbagai kesempatan kunjungannya ke kabupaten di Sulbar, dia selalu mengagendakan penanaman pohon sukun bersama warga setempat.
“Sukun di luar negeri termasuk buah kelas premium, karena kaya serat dan karbohidratnya sangat baik, bisa jadi pengganti beras dan gandum tetapi nol kolestrol, apalagi kalau direbus. Sejak menjabat sebagai Pj Gubernur Sulsel, dan sekarang Pj Gubernur Sulbar, saya getol dan setiap kesempatan tanam sukun. Insya Allah Provinsi Sulbar akan menjadi penghasil sukun terbesar di dunia,” ucap Bahtiar.
Bagikan 1 Juta Pohon Sukun
Ini bukan sekadar omon-omon. Untuk mewujudkan mimpinya itu, Bahtiar berikhtiar, bakal membagikan 1 juta bibit pohon sukun di Sulbar pada 2025 mendatang.
“Tahun depan, kami ikhtiarkan akan membagikan 1 juta pohon sukun untuk kita tanam di seluruh wilayah Sulbar karena pohon sukun ini akarnya sangat kuat, juga bisa mengatasi longsor yang kita tau bahwa daerah Sulbar ini lebih banyak bukit, gunung dan rawan longsor,” tutur Bahtiar.
Di luar fungsinya sebagai pohon penahan longsor, Bahtiar ingin menjadikan sukun sebagai sumber gizi alternatif bagi seluruh masyarakat yang ada di Sulbar.
“Nah, hari ini seperti gerakan kita selama ini adalah gerakan menanam sukun. Kita hendak menjadikan sukun sebagai sumber gizi alternatif masyarakat atau memperkuat kedaulatan pangan kita,” kata Bahtiar, Sabtu (24/08/2024) lalu.
Selain itu, kata dia, sukun juga bisa mengurangi ketergantungan masyarakat Sulbar terhadap beras. “Untuk mengurangi ketergantungan pada beras, kita harus mencari sumber-sumber makanan yang memiliki karbohidrat tinggi dan memang sudah tumbuh di wilayah Sulbar, tinggal jumlahnya kita tambahkan,” ungkapnya.
“Sukun ini bukan sekadar pohon yang ditanam tetapi sukun ini merupakan tanaman endemi Sulsel dan Sulbar, Sulawesi khususnya. Kalau ada pohon sukun pasti ada mata air, dan hasil riset dari IPB sukun sebagai sumber penyimpanan air yang besar,” jelas Bahtiar pula.
Pelajari Budidaya Sukun
Saat baru dua hari menjabat Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar mengajak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulbar mengunjungi lokasi pembibitan pohon sukun di Bone pada Minggu, 26 Mei 2024.
Kenapa Bone? Kabupaten Bone merupakan salah satu penghasil sukun terbesar di Indonesia, bahkan dikenal sebagai yang terbaik di Sulawesi Selatan. Varietas sukun di Bone meliputi Sukun Kecil (Sukun Kuning), Sukun Gundul, dan Sukun Medium.
“Hari ini saya datang ke sini membawa jajaran Pemprov Sulbar. Secara administrasi pindah tempat, tapi jiwanya tetap di sini. Saya tidak akan pernah berhenti, kapanpun, saya tetap menghibahkan diri untuk seluruh daerah. Selalu saya sampaikan, Sulbar dan Sulsel itu berbeda administrasi provinsinya, tapi tanahnya baku sambung, manusianya dan alamnya baku sambung. Jadi, tidak pernah terpisah itu,” kata Bahtiar.
Ia menambahkan bahwa pembibitan sukun ini sudah bersertifikat dan akan dikembangkan juga di Sulbar. “Bahkan di Indonesia hanya kita yang punya pembibitan sukun seperti ini di Sulawesi. Nanti kami akan melakukan pembibitan juga di Sulbar,” tambahnya kala itu.