Uni Eropa akan Meninjau Ulang Perjanjian dengan Israel Terkait Gaza


Diplomat tertinggi Uni Eropa (UE) Kaja Kallas, mengatakan, akan ada peninjauan ulang terhadap perjanjian perdagangan Uni Eropa dengan Israel gara-gara ulah perangnya di Gaza.

Tekanan internasional terhadap Israel meningkat dalam beberapa hari terakhir karena pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah melancarkan serangan militer baru di Gaza. Kallas mengatakan mayoritas menteri luar negeri Uni Eropa yang bertemu di Brussels mendukung peninjauan ulang perjanjian asosiasi blok tersebut dengan Israel mengingat peristiwa di Gaza.

“Situasi di Gaza sangat buruk. Bantuan yang diizinkan Israel tentu saja disambut baik, tetapi itu hanya setetes air di lautan. Bantuan harus segera mengalir, tanpa hambatan dan dalam jumlah besar, karena inilah yang dibutuhkan,” kata Kallas kepada wartawan, Selasa (20/5/2025).

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot, berbicara di parlemen, menyambut baik keputusan UE dan mengatakan 17 dari 27 negara anggota telah mendukung langkah tersebut. Sanksi Uni Eropa terhadap pemukim Israel yang melakukan kekerasan telah disiapkan tetapi sejauh ini diblokir oleh satu negara anggota, kata Kallas, tanpa menyebut nama negara tersebut.

Militer Israel mengatakan telah melancarkan gelombang serangan pendahuluan terhadap lebih dari 670 target Hamas di Gaza selama seminggu terakhir untuk mendukung “Kereta Perang Gideon”, operasi darat barunya yang bertujuan untuk mencapai “kendali operasional” di beberapa bagian wilayah kantong itu. Dikatakan bahwa serangan itu menewaskan puluhan pejuang Hamas.

Salah satu serangan Israel semalam menghantam perkemahan tenda yang menampung keluarga-keluarga terlantar di Khan Younis di Gaza selatan, menewaskan wanita dan anak-anak, melukai puluhan lainnya dan membakar tenda-tenda, kata petugas medis.

Kemudian pada hari Minggu, kementerian kesehatan Gaza mengatakan Rumah Sakit Indonesia, salah satu fasilitas medis terbesar yang berfungsi sebagian di Gaza utara, telah berhenti bekerja karena tembakan Israel. Militer Israel mengatakan pasukannya menargetkan “lokasi infrastruktur teroris” di Gaza utara, termasuk di daerah yang berdekatan dengan rumah sakit Indonesia.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, dalam seminggu, sedikitnya 464 warga Palestina tewas. “Semua keluarga dihapus dari catatan pendaftaran sipil akibat pemboman Israel (semalam),” kata Khalil Al-Deqran, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, kepada Reuters melalui telepon.

Kampanye Israel telah menghancurkan Gaza, mengusir hampir dua juta penduduknya dari rumah mereka dan menewaskan lebih dari 53.000 orang, banyak dari mereka warga sipil, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Israel telah memblokir masuknya pasokan medis, makanan maupun bahan bakar ke Gaza sejak awal Maret untuk mencoba menekan Hamas agar membebaskan sandera dan telah menyetujui rencana yang dapat melibatkan penyitaan seluruh Jalur Gaza serta pengendalian bantuan. Para pakar internasional telah memperingatkan akan datangnya bencana kelaparan.

Exit mobile version