Israel Tetap Jalankan Operasi Militer Baru di Gaza Meski Tekanan Barat Menguat


Pemerintah Israel menegaskan tidak akan menghentikan kampanye militer barunya di Jalur Gaza meski adanya tekanan dari Inggris, Prancis, dan Kanada.

“Israel akan terus mempertahankan diri dengan cara-cara yang adil sampai kemenangan total tercapai,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya, seperti dilansir Xinhua, Rabu (21/5/2025).

Pernyataan Netanyahu itu disampaikan ketika tiga sekutu Barat Israel –Inggris, Prancis, dan Kanada– pada Senin (19/5/2025) mengeluarkan pernyataan bersama yang jarang terjadi. Dalam pernyataan tersebut, ketiga negara itu mendesak Israel untuk menghentikan kampanye militer barunya di Gaza, yang bertajuk Gideon’s Chariots, yang diluncurkan pada akhir pekan lalu.

Menurut Israel, kampanye militer itu bertujuan untuk merebut bagian-bagian penting dari Gaza, mendorong sebagian besar penduduk Gaza ke arah selatan, dan melanjutkan distribusi bantuan kemanusiaan di bawah pengawasan Israel yang lebih ketat.

“Jika Israel tidak menghentikan serangan militer yang baru dan mencabut pembatasannya terhadap bantuan kemanusiaan, kami akan mengambil tindakan konkret lebih lanjut sebagai tanggapan,” demikian bunyi pernyataan bersama itu.

Israel menghentikan masuknya barang dan pasokan ke Gaza pada 2 Maret 2025, setelah berakhirnya tahap pertama perjanjian gencatan senjata dengan Hamas pada Januari. Israel melanjutkan serangan ke Gaza pada 18 Maret, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 3.300 orang dan melukai lebih dari 9.350 lainnya, menurut otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza.

Pada Minggu (18/5/2025), Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan mengizinkan masuknya sejumlah bantuan dengan kuantitas yang ‘minimal dan standar’ ke Gaza untuk mencegah ‘gambaran kelaparan massal’. Pada Senin, lima truk bantuan PBB memasuki Gaza melalui perlintasan perbatasan Kerem Shalom, Israel, setelah menjalani pemeriksaan keamanan.

Sebelumnya pada Selasa (20/5/2025), militer Israel mengatakan bahwa mereka ‘memasuki tahap baru (operasi), yang berbeda dalam segi ukuran dan kekuatan’, untuk mencapai tujuannya yaitu memulangkan para sandera dan mengalahkan Hamas.

 

Exit mobile version