Arena

Mourinho Blak-blakan: Seharusnya Saya Tinggalkan Roma Lebih Cepat!


José Mourinho mengungkapkan penyesalannya tidak meninggalkan AS Roma lebih awal sebelum akhirnya dipecat pada Januari 2024. 

Dalam wawancaranya dengan Corriere Dello Sport pada akhir tahun, “The Special One” juga menyatakan keinginannya untuk kembali ke Serie A suatu hari nanti, sembari berbicara tentang karier, penyesalan, dan pandangan masa depannya.

Penyesalan di Roma dan Awal Baru di Fenerbahce

Mourinho, yang kini melatih Fenerbahce, mengakui bahwa ia seharusnya meninggalkan Roma setelah kegagalan di final Liga Europa melawan Sevilla pada 2023.

“Saya seharusnya pergi setelah Budapest. Tidak karena insiden dengan Taylor, tapi karena saya tidak pergi saat itu. Itu adalah kesalahan,” ujar Mourinho.

Setelah dipecat, Mourinho sempat membeli tiket untuk menonton pertandingan pertama Roma di Stadio Olimpico namun memutuskan untuk tidak hadir.

Baca Juga:  Manchester City Lolos ke Final Piala FA 2025 Usai Tekuk Nottingham Forest 2-0

“Saya membeli empat tiket. Asisten saya bilang, ‘Mister, Anda pantas untuk mengucapkan selamat tinggal kepada fan, dan mereka pantas untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Anda.’ Tapi saya khawatir akan dianggap mengganggu, jadi saya memutuskan tidak pergi,” tambahnya.

Kenangan dan Keinginan Kembali ke Serie A

Mourinho juga mengungkapkan rasa cintanya terhadap Serie A, tempat ia meraih treble bersama Inter Milan pada 2010. Meski ia belum menonton pertandingan Roma sejak dipecat, Mourinho mengaku masih mengikuti Inter.

“Saya pasti akan kembali ke Serie A. Itu adalah liga yang spesial bagi saya,” tegasnya.

Selain itu, Mourinho mengungkapkan keinginannya untuk melatih tim nasional suatu hari nanti, mungkin di Kejuaraan Eropa atau Piala Dunia.

Baca Juga:  Jakarta Electric Raih Kemenangan Perdana di Final Four Proliga 2025

“Saya ingin menyatukan sebuah negara melalui sepak bola, seperti yang sudah saya lakukan di klub-klub sebelumnya. Itu akan menjadi pengalaman yang luar biasa,” katanya.

Pujian untuk Atalanta dan Gasperini

Mourinho juga memberikan penghormatan kepada Gian Piero Gasperini dan proyek Atalanta yang berhasil memenangkan Liga Europa 2024.

“Hadiah besar untuk proyek serius yang telah berjalan baik selama bertahun-tahun dengan pelatih dan filosofi yang sama. Mereka pantas menang,” ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa VAR dan wasit bekerja dengan sangat baik dalam pertandingan final tersebut.

Mourinho tidak lupa memuji Edoardo Bove, pemain muda yang ia orbitkan selama di Roma.

“Bove seperti saya. Tidak ada yang memberinya apa-apa. Dia bermain karena kami memiliki prinsip yang sama,” kata Mourinho.

Baca Juga:  Usai 3 Bulan Menepi, Anthony Ginting Siap Comeback

Back to top button