Inter Milan dan Simone Inzaghi Resmi Berpisah, Ini Alasan di Baliknya

Kekalahan memalukan 0-5 dari Paris Saint-Germain di final Liga Champions 2025 rupanya jadi laga terakhir Simone Inzaghi bersama Inter Milan. Klub secara resmi mengumumkan perpisahan dengan sang pelatih pada Senin (3/6) waktu setempat.
Lewat pernyataan resmi, Inter menyebut keputusan itu diambil berdasarkan kesepakatan bersama setelah pertemuan internal klub dan Inzaghi. Namun, alasan di baliknya jelas: Inzaghi akan melanjutkan karier ke Arab Saudi, tepatnya ke klub tajir Al-Hilal.
“Simone Inzaghi akan selalu dikenang karena dedikasinya. Enam trofi telah diraih selama empat tahun terakhir: satu Scudetto, dua Coppa Italia, dan tiga Supercoppa Italiana,” tulis Inter di laman resmi klub.
Inzaghi, yang ditunjuk melatih Inter pada 3 Juni 2021, juga menempatkan namanya di jajaran pelatih legendaris Nerazzurri seperti Helenio Herrera, Roberto Mancini, Giovanni Trapattoni, dan Jose Mourinho. Ia menjadi sosok yang membawa Inter meraih bintang kedua, simbol 20 gelar Serie A.
Namun, hasil memalukan di final Liga Champions kontra PSG di Allianz Arena, yang berujung kekalahan telak 0-5, tampaknya menjadi akhir dari segalanya. Kekalahan itu tidak hanya mencoreng prestasi musim ini, tetapi juga mengungkap jurang kualitas dengan elite Eropa lainnya.
Presiden klub sekaligus CEO, Giuseppe Marotta, juga memberikan pernyataan resmi terkait kepergian sang allenatore.
“Atas nama Oaktree dan seluruh klub, saya ucapkan terima kasih pada Simone Inzaghi atas kerja kerasnya, serta ketulusan dalam diskusi kami hari ini,” ujar Marotta. “Hanya ketika kita telah berjuang bersama, barulah bisa terjalin dialog jujur seperti yang kami alami.”
Inzaghi akan langsung memulai petualangan baru di Al-Hilal dan dijadwalkan melakoni debut melawan Real Madrid di ajang Piala Dunia Antarklub, 18 Juni mendatang. Keputusan yang bisa dimaklumi mengingat gaji besar dan proyek ambisius klub Saudi yang makin agresif di bursa pelatih.
Kini, Inter mulai berburu pengganti. Nama-nama yang santer disebut sebagai kandidat suksesor antara lain legenda klub Cristian Chivu, eks kapten Arsenal Patrick Vieira, eks pelatih Brighton Roberto De Zerbi, hingga mantan gelandang cerdas Cesc Fabregas.
Satu era berakhir. Kini Inter harus menata ulang masa depan tanpa Inzaghi—sosok yang membawa trofi, tapi tak kuasa menahan badai di panggung terbesar.