Bea Cukai Malang Kawal UMKM Umpan Ikan dan Perajin Shuttlecock Jangkau Pasar Global

Bea Cukai Malang dorong UMKM di wilayahnya agar terus berkembang dan mampu bersaing di tingkat internasional. Asistensi pun secara berkelanjutan digelar, antara lain ke UMKM umpan ikan Stella di Bunurejo Blimbing, Kota Malang dan perajin shuttlecock bulutangkis di Kecamatan Lawang Kabupaten Malang pada Selasa, 9 Juli 2024.
Melalui program Klinik Ekspor, Bea Cukai Malang berkolaborasi dengan Badan Karantina Satpel Malang dan Diskoperindag Kota Malang memberikan asistensi dan pendampingan kepada UMKM produsen umpan ikan Stella di Bunurejo Blimbing, Kota Malang. Selama ini, UMKM produsen umpan ikan Stella ini belum dapat melaksanakan ekspor secara mandiri.
“Jadi kami hadir untuk membahas penjajakan buyer asal Singapura, Malaysia, dan Tiongkok serta persiapan perijinan ekspor. Selain itu pendampingan akan kami laksanakan secara berkelanjutan agar UMKM dapat merealisasikan ekspornya” jelas Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Malang, Dwi Prasetyo Rini.
Selain itu, Bea Cukai Malang berkolaborasi dengan Disperindag Kabupaten Malang gelar asistensi para perajin shuttlecock badminton di Desa Sumberngepoh Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Sebagai sentra produksi shuttlecock, Desa Sumberngepoh memiliki 64 perajin dengan masing-masing perajin dapat menyerap 10-20 tenaga kerja dengan kapasitas produksi per-perajin yaitu 18 lusin per hari.
“Tantangan utama yang dihadapi oleh perajin yaitu permodalan, bahan baku, dan akses pasar. Untuk itu kami jawab melalui Klinik Ekspor dalam memberikan asistensi tentang desa devisa LPEI, analisa supplier bahan baku dari dalam dan luar negeri, serta cara membuka akses pasar melalui ekspor,” jelas Dwi.
“Kami siap mengembangkan pemberdayaan UMKM berorientasi ekspor lewat asistensi kepada UMKM di Wilayah Malang Raya agar dapat berkembang ke pasar internasional,” tandasnya.