SulselNews

374 Personel Dikerahkan Dishub Makassar untuk Mengantisipasi Macet di Pusat Perbelanjaan

INILAHSULSEL.COM – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), telah menugaskan 374 personel untuk mengantisipasi kemacetan di dalam kota menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Dishub Makassar akan fokus mengurai kemacetan di pusat-pusat perbelanjaan seperti mal dan pasar.

“Jumlah total personel yang diturunkan, termasuk tim bidang terminal dan perparkiran sebanyak 329 personel, ditambah dengan personel bidang lalu lintas sebanyak 45 orang. Jadi totalnya adalah 374 personel,” kata Kabid Pengembangan Keselamatan dan Penindakan Dishub Kota Makassar, Irwan Sampeang, pada Jumat (29/3/2024).

Irwan menjelaskan bahwa puncak kemacetan di dalam kota diperkirakan terjadi pada H-10 menjelang Lebaran. Kemacetan ini terjadi karena banyaknya kendaraan yang masuk ke Kota Makassar untuk berbelanja.

Baca Juga:  Sistem One Way Anyer Menuju Jakarta akan Diterapkan Sabtu Sore

“Biasanya puncak kemacetan di Kota Makassar terjadi pada H-10 menjelang Lebaran. Kondisi ini sudah mulai terlihat sekarang, dimana orang-orang mulai memasuki Kota Makassar untuk berbelanja. Oleh karena itu, semua pusat perbelanjaan dianggap sebagai titik-titik kemacetan,” jelasnya.

“Iya, kemacetan karena kendaraan mudik sudah pasti terjadi. Jalan Perintis Kemerdekaan berada di Simpang Lima. Untuk Jalan Sultan Alauddin di perbatasan Gowa, Malengkeri. Sedangkan untuk jalur selatan, dari arah Takalar berarti di Jalan Barombong,” lanjut Irwan.

Dia menjelaskan bahwa pihaknya telah menetapkan titik-titik rawan kemacetan dan menyiapkan skema untuk mengatasi masalah tersebut. Skema ini dibagi menjadi beberapa zona yang mencakup beberapa ruas jalan.

“Saya membaginya per zona, yaitu wilayah yang dicakup. Misalnya, zona utara terdiri dari Jalan Perintis Kemerdekaan dan sepanjang Jalan Urip Sumoharjo. Itu dicakup oleh dua zona, yaitu wilayah Biringkanaya dan Tamalanrea. Setiap wilayah ini memiliki satu peleton dengan jumlah 31 orang,” tambahnya.

Baca Juga:  KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Eks Dirut BUMD Sarana Jaya dan PT Taspen

Irwan menjelaskan bahwa untuk zona selatan terdiri dari Jalan Sultan Alauddin dan Jalan Barombong. Kemacetan yang terjadi di titik-titik jalan ini akan ditangani oleh dua tim.

“Selanjutnya, zona selatan terdiri dari Jalan Sultan Alauddin dan Jalan Barombong, yang juga dicakup oleh dua zona, yaitu Tamalate I dan Tamalate II. Mereka adalah yang bertanggung jawab mengatasi titik-titik rawan kemacetan di zona tersebut,” jelasnya.

Selanjutnya, katanya, adalah zona di dalam kota. Zona ini mencakup tempat-tempat perbelanjaan yang diprediksi akan ramai pengunjungnya dan berpotensi menyebabkan kemacetan.

“Untuk zona di dalam kota, fokusnya pada tempat-tempat perbelanjaan strategis. Itu akan dicakup oleh wilayah-wilayah yang memiliki titik rawan kemacetan. Misalnya, di Panakkukang, Mal Panakkukang. Wilayah ini akan menjadi fokus kami dalam mengatasi kemacetan di zona tersebut,” demikian penjelasannya.

Back to top button