Mushab bin Umair, Duta Pertama Islam yang Menyebarkan Cahaya di Madinah

Inspirasi dakwah dari Mush’ab bin Umair (ra). (Generated AI: Flux)
Mush’ab bin Umair al-Abdari radiyallahu anhu, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW dari kalangan pertama yang memeluk Islam, diutus oleh Rasulullah SAW sebagai duta pertama Islam ke Yatsrib (Madinah). Tugas mulianya adalah mengajarkan ajaran Islam kepada kaum Muslimin di sana dan berdakwah kepada mereka yang masih musyrik. Dalam perjalanannya, Mush’ab menjadi simbol keberanian, kesabaran, dan kesuksesan dakwah.
Dikutip utas akun pengguna X/@mybxpress dari Ar-Rahiq al-Makhtum karya Syekh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Rasulullah SAW mengutus Mush’ab setelah Baiat Aqabah pertama, ketika kaum Anshar berjanji untuk mendukung dakwah Islam. Tugas ini diemban Mush’ab dengan ketulusan dan keikhlasan hingga membawa perubahan besar di Yatsrib.
Mengislamkan Para Pemimpin Kaum
Salah satu kisah paling menawan dari dakwah Mush’ab adalah keberhasilannya mengajak dua pemimpin Bani Abdul Asyhal, Sa’ad bin Mu’adz dan Usaid bin Hudhair, untuk memeluk Islam. Mush’ab memulai dakwahnya dengan singgah di rumah As’ad bin Zurarah, seorang pemuka Anshar. Bersama As’ad, Mush’ab mengunjungi perkampungan Bani Abdul Asyhal dan Bani Zhafar untuk menyampaikan ajaran Islam.
Ketika Sa’ad dan Usaid mendengar aktivitas dakwah Mush’ab, mereka awalnya merasa terganggu. Sa’ad bahkan memerintahkan Usaid untuk menghentikan Mush’ab dan As’ad. Dengan tombak di tangan, Usaid mendatangi mereka dan dengan tegas berkata, “Apa yang kalian bawa kepada kami? Bukankah kalian hanya membodohi kaum kami yang lemah? Tinggalkan tempat ini jika masih sayang nyawa kalian!”
Advertisement
Namun, Mush’ab dengan tenang dan lembut menjawab, “Sudikah Anda duduk sebentar dan mendengarkan perkataan kami? Jika Anda suka, silakan diterima. Jika tidak, Anda bebas menolaknya.” Usaid pun setuju.
Setelah mendengar dakwah Mush’ab dan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an, Usaid terpesona. Wajahnya berubah cerah, dan ia langsung bertanya, “Apa yang harus saya lakukan jika ingin masuk Islam?” Mush’ab menjawab, “Mandi, bersihkan pakaianmu, bersyahadat, dan salat dua rakaat.”
Usaid pun melakukannya dan membawa Sa’ad bin Mu’adz untuk menemui Mush’ab. Sa’ad pun mengikuti jejak Usaid, dan hari itu seluruh Bani Abdul Asyhal memeluk Islam.
Keberhasilan Dakwah Mush’ab
Dakwah Mush’ab tidak berhenti di situ. Dalam waktu singkat, Islam telah masuk ke hampir seluruh rumah di Yatsrib. Mush’ab dikenal sebagai muqri’ (pengajar Al-Qur’an) dengan suara yang merdu, yang mampu menyentuh hati siapa pun yang mendengarnya.
Sebelum musim haji kedua, tahun ke-13 kenabian, Mush’ab kembali ke Makkah dengan membawa kabar gembira kepada Rasulullah SAW tentang keberhasilan dakwahnya di Yatsrib.
Inspirasi Dakwah yang Tak Lekang Waktu
Mush’ab bin Umair dikenang sebagai duta Islam yang pertama, seorang pemuda yang tampan, cerdas, dan penuh semangat.
Ia meninggalkan kemewahan hidupnya di Makkah demi berdakwah di jalan Allah. Kisahnya tidak hanya menjadi inspirasi bagi para dai, tetapi juga mengajarkan nilai ketekunan, keberanian, dan keikhlasan dalam memperjuangkan kebenaran.
Seperti yang diceritakan dalam Biografi 60 Sahabat Rasulullah SAW karya Khalid Muhammad Khalid, Mush’ab dikenal sebagai “penduduk Makkah dengan nama paling harum”.
Sosoknya menjadi teladan sempurna bagi generasi Muslim yang ingin menyebarkan nilai-nilai Islam dengan kasih sayang dan kebijaksanaan. Wallahu A’lam