Review Film A Minecraft Movie: Kocak, Absurd, dan Aman untuk Anak-anak

Film adaptasi video game selalu menghadapi tantangan besar: bagaimana membuat cerita dari game yang sebenarnya tidak punya alur pasti. Itulah tantangan terbesar yang dihadapi “A Minecraft Movie”, film arahan sutradara Jared Hess, yang sebelumnya sukses dengan gaya humor nyelenehnya lewat “Napoleon Dynamite” dan “Nacho Libre”.
Berlatar belakang dunia kotak-kotak khas Minecraft, film ini membawa empat tokoh utama yang unik: Henry (Sebastian Hansen) dan kakaknya Natalie (Emma Myers), Dawn (Danielle Brooks), seorang agen properti dengan kebun binatang keliling, serta Garrett (Jason Momoa), mantan juara video game yang terlilit utang. Keempatnya tersedot ke dunia Minecraft bernama Overworld dan bertemu dengan Steve, diperankan Jack Black, seorang pekerja kantoran yang berubah menjadi penambang.
Jack Black, dengan gaya komedi khasnya yang polos dan ekspresif, menjadi daya tarik utama film ini. Karakternya yang konyol sekaligus simpatik berhasil membawa nostalgia humor tahun 2000-an yang absurd namun tetap menghibur. Lawannya, Malgosha, seekor piglin yang anti-kreativitas dan terobsesi menimbun kekayaan, secara ironis mengingatkan kita pada para bos studio Hollywood yang terobsesi menghasilkan keuntungan dari waralaba populer.
“A Minecraft Movie” memiliki gaya visual yang sengaja dibuat sederhana dan kadang tampak murahan, seolah menegaskan statusnya sebagai film yang tidak ingin dianggap serius. Banyak adegan slapstick serta humor yang “random” seperti roket yang menghancurkan pabrik keripik kentang, memberikan sentuhan jenaka yang cocok untuk penonton anak-anak maupun dewasa yang akrab dengan humor era internet awal.
Jason Momoa tampil mengejutkan dengan karakter yang mengingatkan pada Rex dari “Napoleon Dynamite”, menghadirkan kelucuan spontan yang membuat penonton tertawa sekaligus nostalgia. Meskipun humor film ini mungkin terasa terlalu konyol bagi sebagian orang dewasa, namun aman dan cocok untuk semua usia—meskipun Lembaga Sensor Film Indonesia memberi rating 13+, tidak ada adegan yang tidak pantas bagi anak-anak.
Durasi film selama 1 jam 41 menit terasa cukup pas untuk menikmati sajian ringan ini tanpa terasa membosankan. Walaupun alur ceritanya sederhana dan kadang terasa seperti rangkaian sketsa, “A Minecraft Movie” cukup berhasil menangkap semangat permainan Minecraft: bebas, imajinatif, dan penuh kejutan.
Bagi orang tua, menonton film ini bersama anak-anak bisa menjadi pengalaman unik tersendiri. Seperti film “The Super Mario Bros.”, anak-anak pasti senang menunjuk karakter atau benda yang mereka kenal, terlebih lagi kehadiran Jack Black yang memang jaminan untuk tawa anak-anak.
Suasana bioskop yang penuh dengan penonton, terutama para remaja yang ikut bersorak setiap kali meme dari game atau trailer muncul, menciptakan sensasi menonton yang riuh dan interaktif, meski bisa terasa aneh dan berlebihan bagi penonton dewasa. Namun, justru inilah daya tarik film yang tidak bisa didapat dari menonton streaming di rumah.

Meski bukan film yang luar biasa seperti “The Lego Movie”, namun “A Minecraft Movie” memiliki hati yang baik di balik kekurangannya. Ini bukan film yang sempurna, tapi kadang hiburan ringan dan santai sudah cukup untuk keluarga menghabiskan akhir pekan bersama.
Kesimpulannya, film ini akan sangat disukai oleh penggemar game Minecraft dan penonton yang rindu dengan humor internet lawas. Bagi yang mencari tontonan ringan dan kocak bersama keluarga, “A Minecraft Movie” bisa menjadi pilihan tepat di akhir pekan.
Informasi Film:
- Judul: A Minecraft Movie
- Sutradara: Jared Hess
- Pemain: Jason Momoa, Jack Black, Sebastian Hansen, Emma Myers, Danielle Brooks
- Genre: Komedi, Petualangan, Fantasi, Keluarga
- Rating: PG (13+ di Indonesia)
- Durasi: 1 jam 41 menit