Pj Gubernur Sulsel Motivasi Mahasiswa Bosowa Kembangkan Budi Daya Pisang
Ekonomi Sulsel Tumbuh di Atas 5 Persen
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin memotivasi 400 mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos) untuk mengembangkan budi daya pisang.
“Kami mengajak perguruan tinggi, khususnya mahasiswa Universitas Bosowa untuk turut mengembangkan budi daya pisang. Berdayakan lahan tidur menjadi produktif,” ujarnya pada seminar nasional di Makassar, Rabu (4/10/2023).
Ia menjelaskan penduduk Sulsel sekitar sembilan juta jiwa dan memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah untuk dikelola secara baik dan berkelanjutan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di daerah ini.
“Sulawesi Selatan punya SDA yang melimpah sehingga mesti ditunjang dengan SDM yang profesional dari beragam profesi dapat diberdayakan untuk meningkatkan produktivitas potensi SDA di daerah ini,” ujarnya saat menghadiri serangkaian kegiatan Dies Natalis ke 37 Tahun Universitas Bosowa.
Jika menelisik catatan sejarah, kata dia, Sulsel dulu semasa Pemerintahan Hindia Belanda disebut Jong Celebes, punya catatan sejarah sebagai pusat dagang dunia.
Hal ini tercermin dari meningkatnya lalu lintas barang melalui jalur laut Selat Makassar meliputi Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar dan Pelabuhan Nusantara di Kota Parepare. Pada masa datang, lanjutnya, perlu dikembangkan jalur laut melalui Teluk Bone.
“Dulu Jong Celebes sebagai pusat dagang dunia ditandai lalu lintas barang melalui Selat Makassar, maka di masa datang dikembangkan lalu lintas barang melalui Teluk Bone,” ujarnya.
Ia menambahkan sampai saat ini nikel dan komoditas biota laut, seperti ikan dan udang, menjadi komoditas unggulan ekspor yang mampu menopang perekonomian Sulsel, yang tumbuh di atas 5 persen pada triwulan ketiga tahun 2023.
“Biota laut dan nikel menjadi komoditi unggulan ekspor daerah ini. Kita berharap ke depan tanaman holrikultura melalui budi daya pisang juga menjadi komoditi ekspor unggulan,” jelasnya.
Pj Gubernur Bahtiar pun mengimbau pada mahasiswa Unibos untuk mengembangkan budi daya komoditi hortikultura, seperti tanaman pisang. Lahan yang tidak produktif dapat diberdayakan dan dijadikan sumber penghasilan utama.
