News

Persepi akan Panggil LSI-Poltracking, Usut Perbedaan Hasil Survei Pilkada Jakarta

Jumat, 25 Oktober 2024 – 17:52 WIB

Anggota Dewan Etik Persepi, Saiful Mujani. (Foto: Dok. UIN Jakarta)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Tim Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) akan menggelar rapat untuk memanggil lembaga survei Poltracking dan LSI terkait hasil survei yang berbeda dalam Pilkada Jakarta 2024.

“Karena hasil survei mereka berbeda signifikan maka kami Dewan Etik Persepi akan segera rapat dan memanggil kedua lembaga tersebut,” kata anggota Dewan Etik Persepi, Saiful Mujani, Jumat (25/10/2024).

Menurut Saiful, pemanggilan itu dilakukan untuk menjelaskan kenapa hasil survei dua lembaga tadi berbeda. Ia mengatakan, apabila alasannya tidak jelas maka akan dilakukan audit forensik.

Baca Juga:  Kemlu RI Masih Terima 30 Pengaduan WNI Korban Penipuan Daring di Myanmar

“Kalau dua langkah tadi tidak menjawab masalah maka akan dilakukan survei ulang oleh tim khusus Persepi,” kata Saiful.

Advertisement

Menurut Saiful, survei ulang akan dilakukan bersama-sama oleh dua lembaga survei tadi plus anggota Persepi lain yang ditunjuk oleh Dewan Etik Persepsi.

Ada pun Tim Dewan Etik Persepi terdiri dari Prof Asep Saefuddin berasal dari Badan Statistik Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Hamdi Muluk dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Prof Saiful Mujani dari FISIP Universitas Islam Negeri (FISIP UIN) dan Pendiri Lembaga Survei SMRC.

Saiful mengatakan, jika lembaga survei tersebut terbukti melanggar etik berat maka sudah pasti bisa dikeluarkan dari perhimpunan.

Selanjutnya, kata Saiful, Persepi akan mengeluarkan putusan tidak merekomendasikan lembaga survei ke publik untuk dipakai.

Baca Juga:  Usai Rumahnya Digeledah, Sekda Kabupaten OKU Kini Diperiksa KPK

“Pasti kalau terbukti melanggar etik berat bisa dikeluarkan dari perhimpunan dan tidak direkomendasikan ke publik untuk dipakai. Kami pernah 2 kali melakukan sanksi berat ini pada anggota. Bahkan mereka dikeluarkan atau keluar sendiri sebelum dikeluarkan,” pungkas Saiful Mujani.

Sebagai informasi, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan menyatakan elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Rano) unggul tipis dibanding Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) usai debat perdana.

Ini diketahui setelah dilakukannya survei pada 10-17 Oktober 2024 yang menghasilkan pasangan Pramono-Rano unggul, kemudian disusul pasangan RIDO, dan pasangan Dharma-Kun.

“Simulasi tiga pasangan Pramono-Rano elektabilitasnya 41,6 persen, disusul RIDO 37,4 persen, dan Dharma-Kun 6,6 persen. Ada 14,4 persen yang belum tahu atau tidak menjawab. Untuk sementara pada Oktober ini, Pram-Rano sudah unggul meskipun keunggulannya belum signifikan,” tutur Djayadi secara virtual dalam rilis temuan survei bertajuk ‘Pilkada Jakarta: Siapa Unggul Pasca Debat

Baca Juga:  Wali Kota Yogyakarta Sayangkan Program MBG di Kotagede Berhenti

Sehari setelahnya, pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Survei Poltracking Indonesia Hanta Yuda menyebut pada temuan survei periode 10-16 Oktober 2024, elektabilitas paslon Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) masih unggul dibanding paslon lain.

“Elektabilitas RIDO 51,6 persen, Pram-Rano 36,4 persen, dan Dharma-Kun 3,9 persen. Jadi selisihnya cukup lumayan, tetapi kandidat masih punya waktu sekitar satu bulan lebih kalau dari pengambilan data, maka dinamika politik masih mungkin terjadi,” ucap Hanta Yuda secara virtual dalam survei bertajuk ‘Evaluasi Kampanye, Debat dan Tren Kekuatan Elektoral Kandidat Pilkada Jakarta 2024’, dipantau di Jakarta, Kamis (24/10/2024).

Topik

BERITA TERKAIT

Back to top button