Meski Jadi Ketum Lagi, Megawati Hanya akan Jadi Simbol di PDIP

PDI Perjuangan (PDIP) diprediksi belum akan melakukan suksesi kepemimpinan di DPP, karena Megawati Soekarnoputri tetap akan dipilih kembali menjadi Ketua Umum PDIP pada Kongres 2025 nanti.
Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi menilai meski Megawati akan dipilih lagi menjadi ketua umum, namun hal itu hanya sebagai simbol. Pasalnya mesin PDIP tetap akan dijalankan oleh para kader-kader muda potensial mereka di lapangan.
“Justru kalau PDIP, simbolik itu penting. Yang mengerjakan itu mesinnya anak muda,” kata Muradi kepada Inilah.com, Senin (30/12/2024).
Menurutnya, posisi ketua umum PDIP sulit untuk digeser, sehingga dipastikan akan kembali dijabat oleh Megawati Soekarnoputri. Hal ini sudah menjadi ‘hukum’ di partai untuk menjaga soliditas PDIP sebagai partai kader dari tokoh bangsa yakni Bung Karno. Ditambah, ideologi partai yang begitu kuat.
“Karena ukurannya, ada unsur, bahasa saya mungkin subjektif ya. Tapi ada unsur yang kemudian penglihatan dari Bu Mega bahwa si X, si Y, si Z ini sudah bisa atau belum,” jelas Muradi.
“Kemarin saja kelihatannya sejak kongres kemarin enggak (tidak ada pergantian), makanya, oke saya tetap jadi ketua umum tapi yang jalan banyak anak-anak muda,” sambungnya.
Dengan begitu, Muradi beranggapan kalaupun Megawati tidak menjadi Ketum, putri dari Soekarno itu akan menjabat posisi strategis agar partainya tidak goyang oleh pihak eksternal
Dia mencontohkan PKS yang sempat goyang ketika Anis Matta memutuskan untuk keluar dari partai tersebut.
“Kalau misalnya 2025 nanti Bu Mega jadi Ketua Umum Harian, berarti ada dua syarat yang belum terpenuhi. Salah satu syaratnya, ideologis dan yang kedua adalah berpengalaman,” ujar Muradi.
“Nah dua ini yang nanti dilihat, apakah Mba Puan Maharan atau Mas Prananda yang peluang untuk menjadi Kepala atau menjadi nahkoda besar dari PDIP itu sendiri,” pungkasnya.