Jet Tempur F-15 yang Diidamkan Indonesia Malah Meledak di Arab Saudi

Rabu, 09 Nov 2022 – 10:22 WIB
(foto: Al Arabiya)
Sebuah jet tempur F-15S milik Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi jatuh di tempat pelatihan Pangkalan Udara King Abdulaziz karena kerusakan teknis. Pesawat jenis ini menjadi idaman bagi sistem pertahanan di Indonesia dan sempat menyatakan minat untuk membelinya.
Saudi Press Agency melaporkan Senin (7/11/2022), mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan, jet tempur canggih itu jatuh selama latihan rutin pada Minggu (6/11/2022) malam. Juru bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi Jenderal Turki Al-Maliki, mengatakan bahwa kru yang terdiri dari dua petugas, berhasil keluar dengan selamat.
“Tidak ada yang cedera ataupun kerugian di darat. Sebuah panel sedang menyelidiki kecelakaan itu,” tambah Al-Maliki. Investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui alasan di balik kesalahan teknis yang menyebabkan kecelakaan itu.
Jet tempur F-15 ini mengingatkan tentang keinginan Indonesia untuk membeli pesawat perang canggih ini. Indonesia berencana memborong pesawat tempur 36 unit F-15EX serta peralatan utama sistem pertahanan (alutista) senilai US$14 miliar atau Rp218,6 triliun.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berharap Indonesia bisa membeli jet tempur varian lebih canggih dari F-15 asal Amerika Serikat ini dengan pembayaran secara bertahap. Prabowo mengungkapkan pilihan pembayaran ini mengacu pada kemampuan anggaran negara yang saat ini mengedepankan pembangunan ekonomi.
“Kita jelas minta bahwa kita harus bisa beli dengan istilahnya membayar nyicil begitu, kemampuan kita kan tidak bisa sekaligus. Pemerintah selalu mendahulukan pembangunan ekonomi dan sebagainya,” kata Prabowo, Kamis (27/10/2022).
Namun rencana penjualan 36 jet tempur F-15EX ke Indonesia dikabarkan terhenti. Bloomberg mengutip sumber-sumber yang mengetahui situasi ini melaporkan eksekutif Boeing terbang ke Jakarta baru-baru ini untuk membahas transaksi dengan pejabat Indonesia.
Pembicaraan dilakukan di sela-sela pameran Indo Defense Expo 2022 yang digelar 2-5 November 2022 kemarin. Boeing disebut khawatir dengan kemampuan ekonomi terbesar di Asia Tenggara untuk membiayai jet. Mereka pamit undur diri setelah Indonesia meminta untuk bisa membelinya dengan cara mencicil. Jakarta memang bersikeras membayarnya dengan cara bertahap.
Pertemuan itu sendiri berakhir tanpa kesimpulan. Ini berarti rencana untuk menandatangani kesepakatan sebelum akhir tahun 2022 kemungkinan akan tertunda. Semula Indonesia berencana memborong pesawat tempur 36 unit F-15EX serta peralatan utama sistem pertahanan (alutsista) senilai US$14 miliar atau Rp218,6 triliun.
Penjualan jet tempur ini akan meningkatkan keamanan mitra regional yang dapat meningkatkan kekuatan stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Artinya secara geopolitik, kontrak ini sangat penting bagi kepentingan nasional AS juga karena akan memperkuat salah satu mitra utamanya di kawasan itu.
Bikin khawatir China
Keinginan Indonesia memiliki F-15EX sempat membuat China khawatir apalagi jika jet tempur ini ditempatkan untuk menjaga Natuna Utara. The Epoch Times pada 24 April 2022 melaporkan jika F-15 Eagle II seperti milik Indonesia membuat Beijing pusing. “Selain F-35, pesawat tempur F-15EX AS yang baru juga membuat pusing Partai Komunis China (PKC),” jelas The Epoch Times.
Pengamat militer China, Han Dong, menjelaskan jika Indonesia memiliki F-15 bakal sangat sulit bagi lawan menghindari sergapan mereka. Han Dong mengaku terkejut dengan rencana Indonesia membeli kedua jet tempur tersebut secara bersamaan.
“Pembelian dua jet tempur canggih yang terus menerus dilakukan oleh Indonesia sangat mengejutkan. Dulu, pembelian jet tempur canggih Indonesia biasanya belasan atau satu digit. Misalnya, jumlah Su-27 buatan Rusia kurang dari 10,” ujarnya dikutip dari Thepaper.cn pada 12 Februari 2022.
Kelebihan F-15EX
Apa saja kelebihan pesawat buatan Boeing ini sehingga membuat China khawatir? Salah satu teknologi F-15EX yang tak mungkin bisa dijiplak China ialah EPAWSS. Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS) merupakan perangkat pertempuran milik F-15 Eagle II yang menjaminnya menang di udara. Sistem ini dapat meningkatkan efektivitas misi dan kemampuan bertahan bagi operator.
Mengutip situs Boeing, jet tempur F-15EX menyelesaikan penerbangan pertama pada 2 Februari 2021. Boeing menjelaskan produknya ini mengantongi sertifikasi pengangkutan senjata yang tak tertandingi dan memungkinkan pengangkutan senjata canggih, yang sebelumnya tidak dapat dibawa seperti senjata hipersonik.
Varian modern dari F-15 ini juga mencakup kontrol penerbangan fly-by-wire, kokpit digital baru, radar AESA modern dan ADCP-II, dan diklaim beroperasi dengan komputer misi tercepat di dunia.
Boeing dalam situsnya juga mempromosikan kecanggihan radar dan sensor jet tempur F-15EX yang menghadirkan rangkaian peperangan elektronik terintegrasi untuk memberikan spektrum perlindungan penuh sambil memungkinkan keterlibatan dominan dari ancaman baru dan yang muncul.
F-15EX juga diklaim menampilkan kokpit abad ke-21, menyediakan akses waktu nyata terkait informasi medan perang dan meningkatkan pemahaman pilot tentang lingkungan mempercepat pengambilan keputusan saat bertempur. Boeing juga menyebut F-15EX menghadirkan arsitektur Sistem Misi Terbuka untuk memungkinkan penyisipan dan teknologi digital yang cepat.
M Dindien Ridhotulloh