Arena

Minim Pengalaman Jadi Sorotan, Erick Thohir Bandingkan Patrick Kluivert dengan Zidane


Ketua Umum PSSI Erick Thohir angkat bicara terkait kritik publik terhadap penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Erick menyebut pengalaman bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seorang pelatih, mengacu pada contoh Zinedine Zidane saat memulai karier kepelatihannya di Real Madrid.

Kritik Publik soal Minimnya Pengalaman

Penunjukan Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong menuai reaksi beragam. Sebagian besar kritik diarahkan pada rekam jejak Kluivert yang dianggap belum cukup mentereng sebagai pelatih kepala. Sepanjang karier kepelatihannya, Kluivert hanya memimpin timnas Curacao dan klub Turki, Adana Demirspor, di level senior.

Namun, Erick Thohir menilai bahwa faktor pengalaman bukanlah segalanya. “Ada yang debat track record Patrick. Lho, banyak pelatih yang belum terkenal bisa kuasai kamar ganti,” ujar Erick dalam wawancara dengan Liputan6 Sport.

Baca Juga:  Diusir di Laga Terakhir, Pepe Reina Tutup Karier dengan Kartu Merah Lawan Inter

Zidane sebagai Contoh

Erick mengingatkan bahwa Zidane, yang kini dianggap salah satu pelatih terbaik dunia, juga memulai karier kepelatihannya tanpa pengalaman besar. “Real Madrid itu pelatihnya tidak taktikal, tapi bisa kuasai kamar ganti. Zidane? Kan tidak ada track manajer, tiba-tiba oke,” ujarnya.

Zidane ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid pada 2016 tanpa pengalaman memimpin klub besar, tetapi berhasil membawa klub tersebut meraih tiga trofi Liga Champions berturut-turut serta sejumlah gelar bergengsi lainnya. Erick percaya bahwa Kluivert memiliki potensi serupa jika diberi kesempatan.

Prioritas PSSI: Kuasai Ruang Ganti

Erick menjelaskan bahwa PSSI mencari pelatih yang tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga mampu memimpin ruang ganti dengan baik. Hal ini menjadi prioritas, mengingat skuad Timnas Indonesia kini diisi oleh pemain naturalisasi yang memiliki pola pikir Eropa.

Baca Juga:  Kata-kata Vincenzo Italiano usai Antar Bologna Juara Coppa Italia 2025

“Pelatih harus bisa menguasai kamar ganti. Ada dinamika di sana, terutama karena kita punya banyak pemain diaspora yang datang dari berbagai latar belakang sepak bola,” ujar Erick.

Dukungan untuk Kluivert

Erick mengimbau publik untuk memberikan kesempatan kepada Kluivert untuk membuktikan kemampuannya. “Jangan ada hate speech, pembunuhan karakter. Dinamika pergantian pelatih itu biasa dalam sepak bola,” tegasnya.

Kluivert diharapkan mampu membawa filosofi sepak bola menyerang yang sejalan dengan gaya permainan pemain diaspora Indonesia. Dengan dukungan asisten pelatih Alex Pastoor dan Denny Landzaat, PSSI optimistis Kluivert dapat membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi, termasuk mewujudkan target lolos ke Piala Dunia 2026.

Baca Juga:  Persib Gunakan Unimog di Pawai Juara Liga 1, Ini Rute dan Jadwal Lengkapnya

Tugas Berat Menanti

Patrick Kluivert kini memiliki waktu sekitar dua bulan untuk mempersiapkan skuad Timnas Indonesia bersama dua Asistennya Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebelum menghadapi laga penting melawan Australia pada Maret mendatang. Pertandingan ini menjadi ujian awal bagi Kluivert dalam membuktikan bahwa dirinya memang layak memimpin Garuda menuju panggung dunia.

Back to top button