Arena

Desak Made tak Mau Kecewakan Keluarga Saat Tampil di IFSC Bali


Atlet panjat tebing putri andalan Indonesia Desak Made mengatakan sangat termotivasi menjadi juara di kampung halaman sendiri, yakni dalam International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup Bali 2025, Bali pada 2-4 Mei.

Menurut dia, motivasi menjuarai piala dunia di kampung halaman sendiri dalam ajang bergengsi tersebut, merupakan bentuk kebahagiaan lebih dibandingkan menjadi juara di negara lain.

“Ya apalagi nanti di Bali, keluarga, terus teman-teman pasti banyak yang bakalan mendukung dan itu membuat semangat semakin membara untuk membela Indonesia,” kata Desak di sela mengikuti sesi latihan dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Bekasi, Jawa Barat, Kamis.

Ia menjelaskan, Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk mendulang sebanyak-banyaknya medali emas dari nomor speed yang diikutinya, dibandingkan dengan dua nomor lainnya, yakni lead climbing dan bouldering climbing.

Baca Juga:  Skuad Sudah Mumpuni, Timnas Indonesia Ogah Tambah Naturalisasi Jelang Lawan China dan Jepang

Meski begitu, secara pribadi dia tidak ingin tampil memaksakan diri dalam turnamen itu, karena lebih memikirkan efek jangka panjang untuk menjaga ketahanan fisik dan mental, usai menjalani jadwal yang padat pada tahun lalu.

“Persiapan maksimal tentu tetap dilakukan, mulai dari fisik, teknik, dan mental,” ujar perempuan bernama lengkap Desak Made Rita Kusuma Dewi itu.

Perempuan berumur 24 tahun itu menambahkan, kondisi fisik dia saat ini sudah cukup bagus, walaupun pelatih juga sudah mengimbau agar tidak memaksakan diri saat bertanding nanti.

Desak Made merupakan salah satu atlet panjat tebing putri andalan Indonesia pada saat ini.

Prestasi terakhir perempuan kelahiran Kabupaten Buleleng, Bali itu adalah merebut medali emas dalam Kejuaraan Dunia IFSC 4 Speed Madrid 2024 di Spanyol pada Oktober lalu.

Baca Juga:  Arne Slot Waspadai Chelsea Musim Depan

Dia juga merupakan seorang atlet Olimpiade yang berpartisipasi pada edisi Paris 2024. Namun, keberuntungan belum berpihak kepada perempuan kelahiran 24 Januari tersebut karena langkahnya terhenti di babak perempat final.

Back to top button