Survei: 94,5 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Erick Thohir sebagai Ketum PSSI

Pelatih Indra Sjafri berfoto bersama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (Foto: inilah.com)

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Erick Thohir sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI.

Hasil survei menunjukkan mayoritas masyarakat merasa puas atas kinerja Erick selama hampir dua tahun memimpin federasi sepak bola nasional, dengan tingkat kepuasan mencapai 94,4 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan hasil survei ini pada Selasa (5/11/2024).

“Mayoritas responden atau sekitar 59,6 persen mengetahui bahwa Erick Thohir adalah Ketua Umum PSSI. Tingkat kepuasan terhadap kinerja Erick sebagai Ketum PSSI sangat tinggi, yaitu 94,4 persen,” ujar Burhanuddin.

Lebih lanjut, Burhanuddin merincikan bahwa dari 59,6 persen responden yang mengetahui Erick sebagai Ketua Umum PSSI, sebanyak 29,6 persen merasa sangat puas, sementara 64,8 persen merasa cukup puas. Hanya 4,5 persen responden yang merasa kurang puas dengan kinerja Erick di PSSI.

“Sayangnya, kami belum pernah melakukan survei terhadap Ketua Umum PSSI sebelumnya, sehingga tidak memiliki data pembanding. Namun, kesan saya, approval rating Erick di PSSI tampaknya menjadi yang tertinggi,” ucap Burhanuddin.

Burhanuddin juga menekankan bahwa tingkat kepuasan terhadap Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI tinggi di setiap segmen demografi dan wilayah.

Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia juga merilis hasil survei mengenai pandangan publik terhadap kebijakan naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia. Hasilnya, mayoritas masyarakat mendukung kebijakan ini, dengan tingkat persetujuan mencapai 71,5 persen.

“Mayoritas masyarakat mengetahui tentang kebijakan naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia, yakni sebesar 53,7 persen. Dari jumlah tersebut, sebanyak 71,5 persen setuju atau sangat setuju dengan kebijakan tersebut,” ungkap Burhanuddin.

Survei ini melibatkan populasi seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode ‘multistage random sampling’ dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 orang. Dengan asumsi metode ‘simple random sampling’, ukuran sampel ini memiliki margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel berasal dari seluruh provinsi di Indonesia dan terdistribusi secara proporsional. Wawancara dilakukan secara langsung oleh pewawancara yang telah dilatih, dengan pengawasan kualitas kontrol sebesar 20 persen secara acak. Tidak ditemukan kesalahan berarti dalam survei ini.

Topik