
INILAHSULSEL.COM – Sejumlah siswa SMPM 31 di Pulau Sembilan, Sulawesi Selatan, mengalami nasib tidak mengenakkan saat ujian semester karena kurangnya akses internet.
Mereka harus berkumpul di dermaga tempat kapal bersandar untuk bisa mengakses soal ujian menggunakan chromebook atau laptop.
Meski berusaha mencari jaringan dengan meja lipat kayu sebagai alas, kondisi tersebut membuat mereka tampak kelelahan.
Kejadian ini pun menjadi viral dan jadi perbincangan di media sosial platform X yang dulu bernama Twitter.
Merespon hal itu, Herawati, Kepala SMPN 31 Pulau Sembilan, menjelaskan bahwa dalam menghadapi tantangan kurangnya akses internet, sekolah mengambil langkah kreatif.
Pertama, guru menginput data secara manual ketika sinyal internet tidak stabil.
Kedua, siswa dibawa ke luar sekolah, seperti pinggir laut, jembatan, atau dermaga, di mana terdapat jaringan yang dapat diakses.
Meskipun terkadang harus berhadapan dengan cuaca panas atau hujan, hal tersebut tidak menghalangi semangat mereka mengikuti ujian digital selama enam hari pada 22-27 April.
“Karena di luar sekolah ada jaringan tertentu yang bisa kami akses, memang kami harus berpanas panasan atau basah karena hujan. Namun itu tidak menyurutkan langkah kami di SMPN 31 untuk ikut ujian digital yang berlangsung 6 hari (22-27 April),” ujarnya.
Herawati berharap ke depannya akan ada solusi seperti pemancar jaringan untuk meningkatkan akses internet di Pulau Kanalo.
Sementara itu, Zainal Abidin Ridwan, Ketua Relawan TIK Sulawesi Selatan, sebelumnya telah mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan Sinjai dan meminta mereka untuk memperhatikan daerah-daerah yang memiliki blank spot dalam hal akses internet.
Sebagai Ketua Relawan TIK Sulsel, dia menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten Sinjai menggunakan Chromebook dalam pelaksanaan ujian sekolah.
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan program digitalisasi pendidikan yang diusung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Sebagai Ketua Relawan TIK Sulsel, tentu sangat mendukung kebijakan Pemkab Sinjai melalui Dinas Pendidikan yang menggunakan Chromebook untuk pelaksanaan ujian sekolah, karena ini mendukung program digitalisasi pendidikan yang dicanangkan Kemendikbud,” katanya.