Arena

5 Petenis Wanita Top Dunia yang Terkena Sanksi Doping, Iga Swiatek hingga Maria Sharapova


Skandal doping sesekali mengguncang dunia tenis, bahkan melibatkan nama-nama besar dalam olahraga ini. Kasus terbaru adalah Iga Swiatek, juara lima kali Grand Slam dan mantan petenis nomor satu dunia, yang baru saja menjalani sanksi akibat doping. 

Meskipun hukumannya hanya berlangsung satu bulan, kasus ini kembali membuka diskusi tentang doping di tenis. 

Berikut ini adalah 5 petenis wanita yang pernah dilarang bermain akibat doping.

1. Iga Swiatek (2024)

Iga Swiatek (2024)
Iga Swiatek. (Foto: Getty)

Pada Agustus 2024, dunia tenis terkejut ketika Iga Swiatek dinyatakan positif menggunakan trimetazidine (TMZ), sebuah obat jantung yang dilarang oleh World Anti-Doping Agency (WADA). Substansi tersebut ditemukan dalam sampel yang diambil di luar kompetisi, yang kemudian menyebabkan sanksi satu bulan oleh International Tennis Integrity Agency (ITIA).

Setelah penyelidikan, diketahui bahwa hasil positif tersebut disebabkan oleh kontaminasi obat yang diatur. ITIA menyimpulkan bahwa tingkat kesalahan Swiatek sangat rendah, sehingga dia tidak dianggap lalai secara signifikan. 

Meskipun hukumannya ringan, insiden ini menjadi pengingat bahwa setiap pemain harus berhati-hati dengan apa yang mereka konsumsi.

Baca Juga:  Bellingham: Arsenal Harusnya Cetak Lebih Banyak, Madrid Beruntung Hanya Kebobolan Tiga

2. Maria Sharapova (2016)

Maria Sharapova (2016)
Maria Sharapova. (Foto: Getty)

Kasus doping Maria Sharapova pada 2016 menjadi salah satu yang paling terkenal dalam sejarah tenis. Juara lima kali Grand Slam ini dinyatakan positif menggunakan meldonium, substansi yang baru saja masuk daftar larangan WADA pada tahun tersebut. Sharapova mengaku telah menggunakan obat itu selama satu dekade, tetapi mengklaim tidak tahu bahwa zat tersebut telah dilarang.

Sebagai konsekuensinya, International Tennis Federation (ITF) memberinya hukuman larangan bermain selama dua tahun, yang kemudian dikurangi menjadi 15 bulan. Kasus ini sempat mengguncang reputasi Sharapova dan menjadi pembicaraan luas di dunia olahraga.

3. Simona Halep (2022, 2023)

 Simona Halep. (Foto: Getty)
 Simona Halep. (Foto: Getty)

Petenis asal Rumania dan mantan nomor satu dunia, Simona Halep, menerima hukuman larangan bermain selama empat tahun pada 2023 karena pelanggaran doping. Skandal ini dimulai pada US Open 2022, ketika Halep dinyatakan positif menggunakan roxadustat, obat yang digunakan untuk mengobati anemia.

Baca Juga:  Final Monte Carlo Masters, Alcaraz Vs Musetti: Tekad Carlitos Akhiri Puasa Gelar ATP 1000

Setelah investigasi lebih lanjut, ditemukan ketidakwajaran dalam paspor biologis atletnya, dengan 51 sampel darah menunjukkan hasil yang mencurigakan. Halep, yang pernah memenangkan French Open 2018 dan Wimbledon 2019, tetap membantah tuduhan itu dan berupaya untuk melawan hukuman tersebut.

4. Martina Hingis (2007)

Martina Hingis
Martina Hingis. (Foto: getty)

Legenda tenis asal Swiss, Martina Hingis, menerima larangan bermain selama dua tahun pada 2007 setelah dinyatakan positif menggunakan benzoylecgonine, metabolit dari kokain. Hingis membantah telah menggunakan substansi tersebut secara sengaja, tetapi memilih untuk tidak melanjutkan proses hukum.

Akibatnya, ITF tidak hanya melarangnya bermain, tetapi juga mencabut hadiah uang dan poin peringkat yang dia dapatkan dari Wimbledon dan turnamen setelahnya. Kasus ini menandai akhir dari kembalinya Hingis ke dunia tenis sebelum dia kemudian fokus pada karir sebagai pemain ganda.

5. Barbora Záhlavová-Strýcová (2013)

Barbora Záhlavová-Strýcová. (Foto: Getty)
Barbora Záhlavová-Strýcová. (Foto: Getty)

Pada 2013, petenis asal Ceko, Barbora Záhlavová-Strýcová, dijatuhi sanksi larangan bermain selama enam bulan setelah dinyatakan positif menggunakan sibutramine, stimulan yang dilarang oleh WADA. Záhlavová-Strýcová mengklaim bahwa zat tersebut masuk ke tubuhnya melalui suplemen penurun berat badan bernama Acai Berry Thin.

Baca Juga:  Rizky Syahrafli Lolos ke Final Lead Kejuaraan Dunia Panjat Tebing Bali

ITF menyetujui bahwa dia tidak berniat menggunakan substansi itu untuk meningkatkan performa. Namun, sebagai akibatnya, dia harus kehilangan hadiah uang dan poin peringkat dari turnamen Luxembourg Open dan Büschl Open 2012.

Doping dalam Tenis Wanita: Pelajaran Berharga

Kasus doping yang melibatkan kelima petenis ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan di dunia olahraga profesional. Meskipun beberapa insiden, seperti Swiatek dan Záhlavová-Strýcová, disebabkan oleh kesalahan yang tidak disengaja, kasus lain seperti Sharapova dan Halep menimbulkan pertanyaan besar tentang penggunaan zat terlarang.

Sebagai olahraga yang terus berkembang, dunia tenis harus terus berkomitmen menjaga integritas melalui pengawasan ketat. Kisah-kisah ini menjadi pengingat bahwa semua pemain memiliki tanggung jawab untuk memahami aturan anti-doping dengan baik dan menjaga sportivitas di lapangan.

.

.

Dapatkan Informasi Terupdate dan Paling Menarik Seputar Tenis di Laman Google News Inilah.com.

Back to top button