
INILAHSULSEL.COM – Dalam upaya penanganan pasca bencana longsor di Kabupaten Luwu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan telah mengirimkan tim medis atau tenaga kesehatan (Nakes) gabungan dari berbagai rumah sakit provinsi untuk memberikan bantuan kesehatan kepada daerah-daerah terisolir, termasuk Kecamatan Latimojong.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar, menjelaskan bahwa tim tersebut terdiri dari dokter umum, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya dari Pemkab Luwu dan daerah sekitarnya.
Mereka menggunakan berbagai metode transportasi, termasuk helikopter dan perjalanan darat, untuk mencapai daerah-daerah yang terkena dampak bencana.
“Sebelumnya, sudah ada dua nakes di sana yang memang ditempatkan di daerah Latimojong, lalu kami juga telah mengerahkan nakes lewat helikopter dan jalan kaki,” katanya.
Ia menekankan bahwa tim medis tersebut bertugas secara maksimal untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang terdampak bencana, tidak hanya di Luwu tetapi juga di daerah-daerah lain yang terkena longsor atau banjir.
Dinkes Sulsel mencatat bahwa setelah bencana, mulai muncul beberapa penyakit seperti dermatitis, ISPA, flu, masalah kulit, dan diare, yang juga menjadi fokus penanganan tim medis.
“Kan memang udara dan air masih tercemar dan kotor, jadi selain banyak penyakit yang bermunculan termasuk hipertensi, kecapaian, stres,” jelasnya.
Meskipun begitu, Ishaq juga menegaskan bahwa persediaan obat telah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana di berbagai kabupaten seperti Luwu, Sidrap, Wajo, Enrekang, dan wilayah lainnya.
“Banyak yang mengirimkan bantuan obat-obatan. Namun, hingga saat ini belum ada keluhan mengenai kekurangan obat di daerah. Kami juga telah menyampaikan kepada masyarakat bahwa jika ada kekurangan, segera berkomunikasi dengan kami karena setiap kabupaten/kota sudah mendapatkan pasokan obat,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Ishaq juga memberikan beberapa tips agar kesehatan para korban bencana tetap terjaga.
Pertama, menurutnya, para korban harus bersabar dan menerima cobaan ini dengan ikhlas.
Selanjutnya, tetap menjaga pola istirahat dan makan yang sehat.
“Dalam situasi darurat seperti di tempat pengungsian, penting untuk tetap menjaga kebersihan. Jika ada yang sakit, mohon gunakan masker untuk mencegah penularan. Selain itu, pastikan pengungsian tidak terlalu padat,” tandasnya.