News

AS Siap Membalas Sekutu yang tidak Mendukung Israel Melakukan Genosida di Gaza


Amerika Serikat melihat berkurangnya dukungan dari beberapa sekutu terdekat terhadap kebijakannya membantu secara penuh sahabat karibnya Israel untuk melakukan aksi genosida di Gaza. AS berencana melakukan balas dendam terhadap sekutunya itu.

Bulan ini, Israel mengumumkan penutupan kedutaan besarnya di Dublin setelah Irlandia mengakui negara Palestina pada Mei lalu, bersama dengan Spanyol dan Norwegia. Ketegangan semakin memburuk dengan penangguhan pengiriman senjata ke Israel oleh Spanyol bulan ini. AS menanggapinya dengan mengancam akan mendenda Spanyol atas dugaan pelanggaran peraturan perdagangan maritim.

AS telah menentang posisi Spanyol dengan melakukan pengiriman senjata besar-besaran di sebuah kapal yang berhenti di pangkalan Spanyol. Otoritas Spanyol menilai tindakan AS itu melanggar hukum negaranya. 

Tidak jelas sejauh mana AS akan membalas sekutunya yang menentang perang Israel di Gaza. Namun, dengan Donald Trump yang akan menjabat dalam waktu kurang dari sebulan, kebijakan luar negeri AS bisa menjadi jauh lebih agresif. 

Baca Juga:  Libur Panjang Waisak 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek, 47,8 Persen Menuju Timur

Trump telah memberi isyarat bahwa ia akan terbuka untuk melancarkan perang terhadap Iran, mencaplok Tepi Barat yang diduduki, merelokasi Gaza, dan bahkan ia akan membalas terhadap lawan-lawannya di dalam negeri. Dalam beberapa hari terakhir, ia telah mengatakan ingin mengambil alih Greenland dan Terusan Panama.

Negara lain yang mengakui Palestina sebagai negara tahun ini di antaranya Armenia, Bahama, Barbados, Jamaika, Slovenia, dan Trinidad. Beberapa negara itu masih sangat bergantung pada bantuan dan perdagangan AS untuk mendukung ekonominya. Akibatnya akan berisiko jika AS bergerak maju dengan pembalasan lebih lanjut.

Dukungan dari Negara-negara Eropa

Sejumlah negara Eropa semakin menunjukkan dukungan mereka terhadap Palestina yang saat ini masih digempur habis-habisan oleh agresi brutal Israel. Semula, negara Barat terutama Amerika Serikat dan sekutu lantang mendukung agresi Israel ke Gaza. Negara-negara itu beralasan Israel memiliki hak untuk membela diri imbas serangan milisi Hamas ke wilayahnya.

Baca Juga:  Hadapi Dugaan Soal Bocor, Ketua SNPMB Pastikan UTBK 2025 Tetap Adil dan Fair

Namun, belakangan sejumlah negara Barat mulai menjaga jarak dengan Israel bahkan mendesak menghentikan agresi karena korban sipil yang terus berjatuhan. Beberapa negara Eropa bahkan mulai mengakui kedaulatan negara Palestina tahun ini, sebuah langkah yang membuat Israel geram.

Di Spanyol, sejumlah partai politik mendesak pemerintahan Perdana Menteri Pedro Sanchez mendesak agar menjatuhkan sanksi dan tindakan tegas ke Israel. Dalam surat yang dikirim ke parlemen pada Kamis (19/12), mereka menuntut embargo militer penuh serta sanksi ekonomi dan politik ke Israel.

Norwegia juga menunjukkan sikap tegas dukungan mereka ke Palestina dengan menolak bertanding dengan Israel di kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka berada dalam grup yang sama dengan Israel. Sama seperti Spanyol, Norwegia juga secara resmi mengakui negara Palestina pada Mei 2024.

Baca Juga:  Amerika dan Iran Gelar Perundingan Nuklir Putaran Kedua di Roma

Irlandia ikut secara resmi mengakui negara Palestina pada Mei lalu. Perdana Menteri Irlandia Simon Harris mengatakan pengakuan tersebut sama dengan menjaga harapan perdamaian tetap hidup. “Keputusan Irlandia ini adalah soal menjaga harapan tetap hidup,” kata Harris, dikutip Al Jazeera. Dia juga mengatakan satu-satunya cara Israel dan Palestina hidup berdampingan adalah solusi dua negara.

Armenia turut mengakui kemerdekaan Palestina pada Juni lalu. Mereka juga menentang kekerasan terhadap warga sipil di Gaza. Sementara Slovenia mengakui kemerdekaan Palestina usai debat panas di parlemen selama berjam-jam pada Juni lalu. 

Back to top button