10 Negara Penghasil Emas Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia?

Negara Penghasil Emas Terbanyak di Dunia (Photo: Getty Images)
Banyak kalangan yang berinvestasi di instrumen ini. Salah satu sosok yang masih mengandalkan emas sebagai investasi adalah Budi Said, crazy rich asal Surabaya.
Di tahun 2018, Budi Said membeli 7 ton emas dari Antam. Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata emas yang diterimanya hanya seberat 5.935 kg saja.
Budi meminta Antam untuk memberikan sisa emas batangan yang kurang. Namun pihak Antam menolak karena merasa sudah memberikan emas batangan yang sesuai dengan permintaan kliennya.
Setelah bertahun-tahun melawan PT Aneka Tambang di pengadilan, akhirnya Budi memenangkan kasasi dan pihak Antam harus menyerahkan ganti rugi senilai 1.136 kilogram emas batangan senilai Rp 1,1 triliun kepada budi.
Para ahli peneliti mengungkap bahwa masih ada sebanyak 169.643 ton emas yang tersebar di berbagai negara.
Dengan kata lain, banyak negara di dunia yang berlomba-lomba mengambil hasil tambang emas untuk memenuhi kebutuhan pasar, terutama untuk investasi atau perhiasan.
Indonesia menjadi salah satu produsen emas terbesar di Indonesia. Selain Indonesia, masih banyak negara-negara lain yang memproduksi emas dengan jumlah yang lebih besar daripada Indonesia.
Untuk lebih lengkapnya, berikut 10 daftar negara penghasil emas terbanyak di dunia.
1. China (375.0 ton)

Dilansir dari gold.org, China berada di posisi pertama sebagai penghasil emas terbanyak di dunia sebanyak 375.0 ton.
Wilayah produsen emas terbesar di negara ini ada di Provinsi Shandong, Henan, Jianxi, dan Tibet.
Meski memproduksi emas dalam jumlah yang besar, China hanya berhasil duduk di posisi ke-26 sebagai negara pengekspor emas di dunia.
Tujuan utama ekspor Emas dari Tiongkok adalah: Hong Kong ($2,93 miliar), Korea Selatan ($86,7 juta), Thailand ($86,4 juta), Indonesia ($34,7 juta), dan Burma ($24,8 juta).
2. Rusia (324.7 ton)

Rusia menjadi salah satu negara penghasil emas terbesar kedua di dunia, dengan jumlah produksi hingga 324.7 ton.
Produksi emas di Rusia tersebar di berbagai wilayah. Salah satu wilayah yang terkenal dengan tambang emasnya ada di Siberia, wilayah Ural, Kranosyarsk Krai, dan Magadan Oblast.
Tidak hanya itu, berdasarkan OEC.world, Rusia juga menjadi negara terbesar keenam dari segi ekspor emas di dunia dengan nilai US$ 19,1 miliar
Tujuan utama ekspor Emas dari Rusia adalah: Inggris ($15,4 miliar), Singapura ($949 miliar), Swiss ($564 miliar), Kazakhstan ($366 miliar), dan Italia ($333 miliar).
3. Australia (313.9 ton)

Australia menjadi salah satu produsen emas terbanyak dengan jumlah produksi mencapai 313.9 ton.
Tambang-tambang emas di Australia tersebar di berbagai wilayah, salah satunya ada di Western Australia, New South Wales, Queensland, dan Victoria.
Di tahun 2021, Australia menjadi negara pengekspor emas terbesar dengan senilai USD$17,6 miliar.
Tujuan utama ekspor Emas dari Australia adalah Tiongkok ($5,86 miliar), Hong Kong ($2,33 miliar), Singapura ($1,95 miliar), India ($1,42 miliar), dan Swiss ($1,33 miliar).
4. Kanada (194.5 ton)

Kanada menjadi salah satu negara penghasil dan pengekspor emas terbanyak di dunia. Rata-rata jumlah produksi emas di Kanada berkisar antara 170 hingga 190 ton emas per tahunnya.
Sedangkan untuk nilai ekspor emasnya senilai USD 14,3 miliar dan menjadikannya pengekspor terbesar ke-10 di dunia.
Wilayah produksi tambang emas di Kanada yang paling terkenal ada di Ontario, Quebec, British Columbia, dan Yukon.
Tujuan utama ekspor Emas dari Kanada adalah: Inggris ($7,62 miliar), Amerika Serikat ($2,59 miliar), Swiss ($1,96 miliar), Hong Kong ($1,56 miliar), dan Korea Selatan ($234 juta).
5. Amerika Serikat (172.7 ton)

Amerika Serikat menjadi salah satu negara pengekspor senyawa Emas terbesar ke-3 di dunia. Berdasarkan laporan data di tahun 2021, nilai ekspor senyawa Emas AS mencapai USD 274 juta.
Adapun wilayah tambang emas yang paling terkenal di Amerika Serikat berada di Nevada, Alaska, Colorado, dan South Dakota.
Tujuan utama ekspor senyawa Emas dari Amerika Serikat adalah: Singapura ($68,5 juta), Korea Selatan ($46,9 juta), Meksiko ($42,6 juta), Tiongkok ($28,8 juta), dan Uni Emirat Arab ($21,6 juta).
6. Ghana (127.0 ton)

Ghana masuk dalam 10 besar negara penghasil emas terbanyak di dunia dengan rata-rata produksi mencapai 127 ton.
Meski memproduksi emas yang cukup besar, Ghana menjadi negara terbesar ke-95 d dunia yang mengimpor senyawa emas senilai $4,23 ribu.
7. Peru (125.7 ton)

Selanjutnya ada Peru yang memproduksi emas sebesar 125.7 ton yang diambil dari beberapa wilayah, salah satunya adalah Cajamarca, La Libertad, dan Ayucucho.
Selain menjadi produsen terbesar, Peru juga menjadi pengekspor senyawa emas terbesar senilai USD 22,1 juta yang dikirim ke berbagai negara, salah satunya adalah Korea Selatan ($18,1 juta), Australia ($2,76 juta), dan Kolombia ($1,24 juta).
8. Indonesia (124.9 ton)

Negara penghasil emas terbanyak di dunia yang ke-8 adalah Indonesia dengan rata-rata produksi mencapai 120 ton.
Wilayah penghasil emas terbesar di Indonesia tersebar di berbagai pulau, salah satunya ada di Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra.
Selain menjadi produsen, Indonesia juga berperan sebagai pengekspor emas senilai USD 1,82 miliar yang dikirim ke berbagai negara, salah satunya adalah Singapura ($1,06 miliar), Swiss ($212 juta), Yordania ($191 juta), Hong Kong ($154 juta), dan Australia ($78,1 juta).
9. Mexico (124.0 ton)

Mexico menjadi produsen dengan rata-rata produksi 120 ton dan pengekspor emas terbesar ke-17 senilai USD 5,53 miliar.
Sama seperti negara-negara sebelumnya, wilayah penghasil emas di Mexico berada di berbagai wilayah di seluruh negara. Salah satunya adalah Zacatecas, Sonora, dan Guerrero.
10. Uzbekistan (110.8 ton)

Terakhir ada Uzbekistan dengan produksi emas rata-rata mencapai 110 ton per tahunnya.
Salah satu tambang emas yang terkenal di Uzbekistan adalah Tambang Muruntau yang berada di Provinsi Navoi.
Selain menjadi produsen, Uzbekistan juga dikenal sebagai pengekspor emas terbesar dengan nilai USD 4,53 miliar.
Tujuan utama ekspor Emas dari Uzbekistan adalah: Swiss ($2,36 miliar), Inggris ($1,77 miliar), Singapura ($279 juta), Uni Emirat Arab ($78,5 juta), dan Tiongkok ($40,1 juta).
.
.
.
Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.