Ototekno

BMKG Ungkap Penyebab Fenomena Hujan Jelly di Gorontalo yang Viral


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab fenomena langka hujan berbentuk butiran jelly yang menghebohkan warga Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (15/2) ini viral di media sosial setelah sejumlah warga merekam dan membagikan kejadian tersebut.

Fenomena hujan jelly mulai disadari warga setelah hujan turun deras sekitar pukul 20.00 WITA. Namun, yang tampak di permukaan tanah bukan air hujan biasa, melainkan butiran jelly seperti agar-agar yang memenuhi pekarangan rumah dan jalan.

“Ada yang sibuk mengambil wadah untuk menampung hujan jelly, sebagian warga memilih mengabadikan momen yang tidak pernah terjadi sebelumnya di desa kami,” ujar Ewan Saputra, salah satu warga setempat dikutip dari Antara.

Baca Juga:  Penjualan Kuartal Pertama Tesla Anjlok hingga 13 Persen

Fenomena ini berlangsung sekitar 30 menit. Beberapa warga yang menyentuh butiran jelly tersebut merasakan teksturnya yang lembut, namun sebagian lainnya memilih menghindar karena khawatir terhadap dampaknya.

BMKG: Tiga Faktor Penyebab Hujan Jelly

Koordinator Data dan Informasi BMKG Gorontalo, Roni Ridwan Bandani, dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa ada tiga kemungkinan penyebab fenomena hujan jelly di Gorontalo:

  1. Proses Biologis Hujan jelly sering kali terjadi akibat hewan laut kecil seperti ubur-ubur atau plankton yang terbawa ke atmosfer oleh badai atau angin kencang. Partikel gelatin dari organisme-organisme ini kemudian jatuh bersama hujan.
  2. Fenomena Meteorologi Angin yang sangat kuat bisa mengangkat material dari permukaan laut atau kolam, kemudian membawanya ke atmosfer hingga akhirnya turun kembali sebagai hujan saat kondisi memungkinkan.
  3. Pencemaran atau Limbah Beberapa kasus hujan jelly juga bisa dikaitkan dengan limbah industri atau pencemaran air yang menghasilkan zat-zat berbentuk gelatin. Meski demikian, penyebab ini jarang terjadi dan biasanya lebih berkaitan dengan fenomena pencemaran lingkungan.
Baca Juga:  Hewan Tertua Berusia 15.000 Tahun Ditemukan di Antartika

Meski BMKG telah mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya, Roni menekankan bahwa penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memastikan sumber pasti fenomena langka ini.

Fenomena Langka yang Masih Misterius

Hingga saat ini, belum diketahui apakah hujan jelly tersebut terjadi di seluruh desa atau hanya di satu lokasi di Dusun Ato Atas, mengingat fenomena ini berlangsung pada malam hari dan cakupan wilayah terdampaknya belum terkonfirmasi.

Fenomena hujan jelly bukanlah hal yang umum terjadi, tetapi telah beberapa kali dilaporkan di berbagai belahan dunia. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap secara pasti apa yang menyebabkan fenomena unik ini muncul di Gorontalo.

 

Back to top button