Sudah Ada Korban Keracunan, BGN Jangan Main-main soal Kesehatan Siswa

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal meminta Badan Gizi Nasional (BGN), selaku penanggung jawab program makan bergizi gratis, menerapkan standard operational procedure (SOP) ketat di setiap SPPG.
“Sehingga standar pelaksanaan program yang telah ditetapkan pemerintah dapat terjaga dengan baik dan pelayanan serta kualitas dari makanan bagi anak-anak juga bisa terjamin,” kata Cucun dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Diketahui, setiap dapur dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional. Kepala SPPG ini juga dibantu oleh satu ahli gizi dan akuntan untuk pengawasan nutrisi dan distribusi makanan.
Tapi kenyataannya sudah ada kasus keracunan. Sejumlah siswa SD Negeri Dukuh 03 Sukoharjo, keracunan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (16/1/2025).
Cucun tak melarang Badan Gizi Nasional yang memiliki sistem sendiri, untuk menjaga makanan tetap higienis demi memastikan kebersihan makanan. Tapi dia mendorong agar Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turut melakukan pemeriksaan berkala terhadap program MBG.
“Pelibatan dari BPOM penting untuk memastikan pelaksanaan MBG sesuai dengan standar kesehatan, termasuk agar makanan dipastikan bebas dari zat berbahaya. Dan juga untuk menjamin sanitasi, higienitas, cara pengolahan, serta distribusi makanan,” paparnya.
Sebelumnya, sejumlah siswa SD Negeri Dukuh 03 Sukoharjo, keracunan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (16/1/2025). Kepala SD Negeri Dukuh 03, Lilik Kurniasih mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Di mana sebelumnya makanan datang sekitar pukul 09.00 WIB.
“Disini ada 200 siswa, ada sekitar 10 anak yang merasa mual setelah makan, hampir satu kelas ada,” katanya saat ditemui di SD Negeri Dukuh 03 seperti dikutip Inilahjateng, Kamis (16/1/2025).
Sejumlah anak yang keracunan tersebut merupakan siswa dari kelas 1 hingga 6. Mereka rata-rata mencium bau basi dari ayam tepung yang mereka santap. Adapun menu pada Kamis (16/1/2025) yakni nasi putih, ayam tepung, cah wortel tahu, buah naga dan susu. “Ada yang merasa mual, pusing dan ada satu anak yang mutah,” bebernya.
Usai mengalami sejumlah gejala tersebut, pihak sekolah langsung menghubungi tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan kesehatan dari Puskesmas Sukoharjo Kota. “Tadi langsung ditangani oleh petugas, dan langsung diberi obat. Alhamdulillah langsung tertangani,” ungkapnya.
Terpisah Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota, Dr Kunari Mahanani, menuturkan, ada sekitar 50 siswa yang diberi obat usai mengalami sejumlah gejala tersebut.
“Biasanya kalau kurang matang kalau dari bau tidak, kalau dari bentuk tidak juga, istilahnya teksturnya agak gimana gitu, jadi anak langsung mengeluh sakit perut. Sudah kita tangani, obati, kita observasi hasilnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Insya Allah sampai kedepannya, besok tidak ada yang bertambah lagi,” tuturnya.