News

Tanpa Hasto Banteng Tetap Bernapas, Pengurus PDIP Pemalang Desak Megawati Pecat


Status tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kasus suap Harun Masiku dan segala manuvernya dianggap telah mencoreng nama baik partai. Pengurus di daerah pun mendesak Ketum Megawati Soekarnoputri bertindak tegas, pecat Hasto.

Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPC PDIP Kabupaten Pemalang Sudarsono menilai PDIP tak akan berubah meski Hasto Kristiyanto tidak lagi menjadi sekjen.

“Saya punya penyampaian, PDIP itu partai besar, hebat. Artinya PDIP tidak akan berhenti pada seakan-akan Hasto punya masalah hukum, lalu PDIP berhenti bernapas, tidak,” ucapnya kepada wartawan, dikutip Kamis (2/1/2025)

Segala tindak tanduk Hasto beberapa waktu belakangan ini, dia nilai sudah cukup menjadi bahan evaluasi partai untuk mencari sosok sekjen baru.

“Ayo monggo bapak ibu, ibu ketum dengan segala jajarannya, dari kasus Hasto jadi catatan untuk evaluasi. Mas Hasto kan sudah merusak partai,” ujarnya.

Baca Juga:  Vonis Seumur Hidup Kompol Satria Nanda Dinilai Tepat, Perlu Dimiskinkan dengan Lanjutkan Perkara TPPU

Sudarsono juga menyayangkan manuver Hasto yang berupaya lakukan politik sandera, dengan mengklaim memiliki kartu AS berupa bukti video pejabat dan petinggi negara yang korup. “Sekjen kami ini mental tempe,” kata Sudarsono.

Dia menuturkan, harusnya jika Hasto menyimpan video skandal elite, maka harusnya dibongkar sejak awal dan tidak disimpan saja. Ia pun menyebut Hasto menjadi penjahat karena sengaja menyimpan video skandal elit.

“Kalau itu (skandal) sama-sama benar, maka sama-sama penjahat, bukan negarawan. Kok bisa terpilih jadi sekjen ya seperti ini ya,” ucap Sudarsono.

Dia juga mengungkap, dirinya telah menyurati lembaga antirasuah agar segera menindak Hasto. Surat itu, tutur dia, telah dilayangkan pada Selasa (31/1/2024).

“Ya, betul, kemarin tanggal 31, kami jauh-jauh dari Pemalang ke Kantor KPK di Jakarta ini yang pada intinya surat saya adalah saya menyampaikan kepada pimpinan KPK untuk kasus Pak Hasto ini yang justru berlarut-larut untuk bisa ditindaklanjuti seperti apa setelah ditetapkan menjadi tersangka,” katanya

Baca Juga:  Pemerasan RPTKA Kemnaker Terjadi Sejak 2012, Cak Imin dan Dua Eks Menteri PKB bakal Diperiksa

Sudarsono meminta Hasto bersikap ‘gentelman’, hadapi proses hukum. Jika dirasa KPK tak cukup bukti, ‘anak emas’ Ketum Megawati Soekarnoputri itu diminta tempuh jalur hukum, bukan bikin gaduh.

“Sehingga saya sampaikan kemarin kepada pucuk pimpinan (KPK), kalau memang sekiranya ada hal-hal yang merugikan Mas Hasto, dan tentunya Mas Hasto juga akan melakukan langkah-langkah hukum karena celah hukum itu ada,” ujarnya.

Diketahui, Hasto bersama segelintir kader PDIP ditengarai sedang memainkan praktik politik sandera. Politikus banteng moncong putih Guntur Romli yang menyuarakan pertama kali perihal adanya video skandal pejabat dan petinggi negara.

Dia menyebut, Hasto memiliki kartu AS para pejabat yang diduga melakukan korupsi. Dia mengklaim, bukti ini mengubah peta pemberantasan korupsi di Indonesia. Guntur juga mengatakan, Hasto telah membuat puluhan video untuk mengungkap skandal para pejabat korup tersebut.

Baca Juga:  Kejagung Kejar Kerugian Negara Korupsi Laptop ChromeOS Kemendikbudristek Era Nadiem

Mantan politikus PSI ini menyebut video yang dibuat Hasto merupakan lanjutan dari video keterangannya seusai ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Yang menarik adalah Mas Hasto telah membuat puluhan video. Itu adalah yang tadi disampaikan itu yang pertama. Akan ada lanjutan puluhan video yang juga disitu akan membongkar dugaan keterlibatan petinggi-petinggi negara kasus korupsi,” ujar Guntur.

Diketahui, pada video pernyataan pertamanya, Hasto memberikan pandangannya terkait status tersangka yang disandangnya. Dia tetap merasa dikriminalisasi dan dipolitisasi, seraya menyerukan kader banteng untuk melanjutkan perlawanan.

Back to top button