Arena

Indonesia tak Punya Pusat Pemulihan Atlet, Denny Cagur: Kasihan Haji Naim

Rabu, 13 November 2024 – 14:23 WIB

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP, Denny “Cagur” Wahyudi. (Foto: Dok. Instagram @dennycagur)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP, Denny “Cagur” Wahyudi, menyuarakan keprihatinannya terkait minimnya fasilitas pemulihan atau recovery center untuk atlet di Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) perdana antara Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) dan Komisi X DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (13/11/2024).

Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, sebelumnya memaparkan kondisi fasilitas pemulihan atlet yang masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain, seperti Malaysia dan Jepang, yang telah memiliki pusat pemulihan berteknologi canggih.

Baca Juga:  Final Roland Garros 2025 Sinner Vs Alcaraz: Juara Bertahan Siap Hadang Petenis Terbaik Dunia

Sambil berkelakar, Denny menyampaikan rasa prihatin terhadap kondisi ini dan menyoroti bahwa para atlet sering kali tidak memiliki akses ke fasilitas pemulihan yang memadai. Ia bahkan menyindir dengan menyebut nama “Haji Naim” sebagai tempat pijat tradisional yang sering kali menjadi pilihan darurat untuk pemulihan atlet.

“Terus terang lumayan sedih dengan kondisi ini. Ternyata kita belum punya rumah recovery khusus atlet. Kasihan Haji Naim, sudah terlalu sibuk kalau atlet kita harus ke sana terus,” ujar Denny, yang disambut gelak tawa peserta rapat.

Advertisement

Advertisement

Harapan Pembangunan Fasilitas Pemulihan Atlet

Denny berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap pembangunan fasilitas pemulihan untuk atlet, bukan hanya fokus pada tempat latihan. Sebagai anggota Komisi X DPR RI, ia berkomitmen mendorong terciptanya fasilitas pemulihan yang layak agar prestasi olahraga Indonesia semakin meningkat.

Baca Juga:  Coach Imran Ingin Pertahankan Skuad Malut United Saat Ini

“Semoga ini bisa jadi perhatian khusus bagi kami di Komisi X. Kami siap mendukung upaya pembangunan fasilitas recovery untuk para atlet,” tambah Denny.

Indonesia Tertinggal dari Negara Tetangga dalam Fasilitas Pemulihan

Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, juga menyoroti bahwa Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga dalam hal fasilitas pemulihan atlet. Ia menjelaskan, di Malaysia dan Jepang, proses pemulihan cedera atlet hanya memerlukan waktu sekitar 3-6 bulan berkat dukungan fasilitas canggih, seperti Cryotherapy.

“Cryotherapy adalah fasilitas pemulihan yang sangat membantu, karena dapat mengatasi peradangan dengan cepat. Atlet Malaysia dan Jepang, saat cedera, hanya butuh 3-6 bulan untuk kembali bertanding,” ujar Oktohari.

Baca Juga:  Timnas Indonesia Tanpa Marselino, Patrick Kluivert: Dia Hebat, Tapi Kami Punya Pengganti yang Tepat

Cryotherapy adalah terapi suhu ekstrem yang bisa mencapai minus 100 derajat Celsius atau lebih, dan umumnya dilakukan dalam sesi singkat selama tiga menit. Terapi ini dinilai mampu memberikan manfaat signifikan bagi atlet yang mengalami cedera, terutama dalam mengurangi peradangan dan mempercepat proses pemulihan.

“Di Malaysia, mereka memiliki fasilitas atlet unggulan dengan tiga alat Cryotherapy. Sementara di Indonesia, fasilitas seperti ini masih belum tersedia. Kita terlalu fokus pada latihan-latihan, padahal pemulihan juga sangat penting,” pungkasnya.

Topik

BERITA TERKAIT

Back to top button