News

Maruf Amin Datangi Kantor PKB di Tengah Isu Muktamar Tandingan


Wakil Presiden Ma’ruf Amin kedapatan mengunjungi Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa di tengah isu bergulirnya muktamar tandingan yang akan digelar pada awal September 2024.

Ma’ruf Amin hadir di Kantor DPP, di Jalan Raden Saleh, Jakarta, sekitar pukul 15.45 WIB. Sesaat sebelum tiba, Kantor DPP PKB pun sempat disterilisasi aparat kepolisian.

Saat turun dari kendaraannya, Wapres Maruf langsung disambut di depan pintu gedung Kantor DPP PKB oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid, serta Ketua DPP PKB Abdul Halim Iskandar.

Ketiga petinggi PKB itu pun tampak mencium tangan petinggi negara yang juga merupakan tokoh umat Muslim tersebut.

Baca Juga:  Pastikan Kesiapan Layanan Haji, Dirjen Imigrasi Arab Saudi Kunjungi Jakarta

Saat ini, Ma’ruf Amin telah disepakati menjadi Ketua Dewan Syuro DPP PKB pada oleh Muktamar PKB di Bali, 24-25 Agustus 2024.

Setelah menerima penyambutan, Wapres Maruf pun langsung masuk ke gedung DPP PKB didampingi pengawalan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Aparat kepolisian dari Brimob pun juga mengamankan lokasi sekitar Kantor DPP PKB itu.

Sebelumnya, mantan Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Lukman Edy mengatakan bahwa muktamar ulang PKB pada 2–3 September 2024 di Jakarta akan mengundang Presiden Joko Widodo.

“Kami punya rencana muktamar yang akan kami buat dibuka oleh PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), dan nanti ditutup oleh Presiden,” kata Lukman di Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Selasa (27/8).

Baca Juga:  Buku Pada Suatu Hari Ungkap Perjuangan Keluarga Individu Autistik di Indonesia

Muktamar di Jakarta itu akan mendorong calon ketua umum PKB selain Muhaimin Iskandar yang telah menjabat sekitar 20 tahun.

“Nanti kami akan dorong sebanyak-banyaknya calon ketua umum yang kemudian akan dipilih secara demokratis di muktamar. Tokoh-tokohnya banyak, tokoh-tokoh terbaik PKB, tokoh-tokoh terbaik NU, baik yang sudah beredar selama ini, misalnya ada Khofifah, ada Yenny Wahid, ada Saifullah Yusuf,” kata Lukman.

 

Back to top button