News

Libur Lebaran di Monas: Antara Nostalgia dan Antrean Panjang


Monumen Nasional (Monas), yang berlokasi di kawasan Gambir Jakarta Pusat masih menjadi salah satu tujuan utama warga untuk menikmati liburan Lebaran tahun 2025.

Dua kisah hampir sama datang dari dua pengunjung, yang masing-masing memiliki alasan unik untuk datang ke Monas, yang memperlihatkan perpaduan antara nostalgia dan keinginan untuk mengeksplorasi lagi setelah bertahun-tahun.

Efri (44), yang kini tinggal di Kemayoran, bersama keluarganya memutuskan untuk mengunjungi Monas karena permintaan anak-anaknya.

“Kami sebenarnya sudah sering ke Monas waktu kecil, tapi kali ini anak-anak ingin melihat Monas lagi. Kebetulan orangtua saya tinggal di Kemayoran, jadi anak-anak juga ingin melihat Monas,” katanya saat ditemui Inilah.com di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2025).

Baca Juga:  Gangguan Premanisme Ormas Minta THR, Kapolres Tangerang: Segera Lapor Call Center 110

Namun, ia ingin mencoba merasakan suasana yang berbeda setelah adanya renovasi kawasan Monas. Meskipun begitu, Efri dan keluarganya harus rela mengantre panjang untuk masuk ke dalam Monas.

“Antriannya cukup lama, belum lagi kalau di dalamnya,” ucapnya. Meski demikian, ia berharap bisa naik ke atas Monas untuk melihat pemandangan Jakarta dari ketinggian, yang sudah banyak berubah.

Sementara itu, Ria (57) asal Citayam Jawa Barat datang ke Monas bersama cucunya. Kendati demikian, ia mengaku juga rindu dengan suasana Monas.

“Cucu yang minta ke sini, saya hanya menemani. Dulu saya sudah pernah ke Monas, tapi sudah lama sekali, jadi saya kangen. Cucu saya sendiri baru kali ini mau naik,” ujarnya.

Baca Juga:  Trump Kesal pada Putin dan Mengancam Tarif Minyak Rusia atas Ukraina

Ria, yang sebelumnya tinggal di Tanah Abang dan baru pindah ke Citayam, mengungkapkan bahwa keinginan cucunya untuk berkunjung ke Monas lebih besar daripada ke tempat lain.

“Kenapa nggak ke Ragunan atau tempat lain? Ya karena cucu belum pernah ke sini, jadi dia minta ke Monas. Ya sudah, neneknya dan emaknya nurutin saja,” ujarnya.

Ria mengatakan, meski sudah ada antrian panjang, ia tetap bersemangat untuk naik ke atas Monas. “Kami baru dapat jadwal jam 4 sore. Masih harus sabar menunggu giliran,” katanya.
 

Back to top button